KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perikanan Indonesia (Persero) sebagai bagian dari ID FOOD berkomitmen meningkatkan produksi perikanan dengan menggali potensi perikanan di Kawasan Indonesia Timur. Hal ini selaras dengan arahan Menteri BUMN Erick Thohir agar BUMN mampu memetakan daerah-daerah mana yang memiliki potensi untuk pemerataan ekonomi. Oleh karena itu, Perindo menggandeng Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah untuk manjajaki kerja sama di sektor perikanan. Penandatanganan Kesepakatan Bersama ini dilakukan oleh Direktur Utama Perikanan Indonesia Sigit Muhartono dan Bupati Maluku Tengah Muhamat Marasabessy serta disaksikan oleh Direktur Utama PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) Frans Marganda Tambunan dan Direktur Supply Chain Management dan Teknologi Informasi PT RNI (Persero) Adhi Cahyono Nugroho.
Direktur Utama Perikanan Indonesia Sigit Muhartono mengatakan, pihaknya berkomitmen untuk menggenjot produksi perikanan di Kabupaten Maluku Tengah dengan memfasilitasi hasil tangkap nelayan melalui pengelolaan dan pemasaran.
Baca Juga: Mulai 2023, KKP Bakal Memberlakukan Kuota Penangkapan Ikan Dari sisi geografis, Maluku Tengah diapit oleh dua Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP) yaitu WPP 714 Laut Banda dan WPP 715 Laut Maluku. Dengan kerja sama ini, maka Perindo dapat memaksimalkan penangkapan dan pengumpulan ikan di kedua WPP tersebut. Adapun produksi perikanan di dua WPP itu baru terserap 16,3% dan masih ada potensi sekitar 83,7% lagi. “Potensi perikanan yang cukup besar ini akan kami maksimalkan dengan dukungan data dan operasional dari Pemkab Maluku Tengah,” ujar Sigit dalam siaran pers, Senin (16/1). Perindo bersama-sama dengan Pemkab Maluku mendukung program Lumbung Ikan Nasional (LIN) dan mengusahakan digitalisasi perikanan melalui program transfer teknologi kepada para pelaku perikanan dan koperasi perikanan di Maluku Tengah. “Kami bersama-sama menggali potensi perikanan, sumber daya ikan, aset UPI hingga pengembangan program Makmur Perikanan Holding Pangan ID FOOD,” tuturnya. Bupati Maluku Tengah Muhamat Marasabessy menjelaskan, kerja sama dengan Perindo diharapkan memberikan dampak signifikan terhadap peningkatan produksi perikanan pendapatan nelayan serta peningkatan pendapatan asli daerah. Nota kesepahaman yang disepakati kedua belah pihak ini melingkupi pembelian hasil tangkap nelayan, pendampingan nelayan, pengelolaan dan penjualan hasil tangkap nelayan, dan penyediaan teknologi informasi perikanan. “Selain itu, kami menindaklanjuti pemberdayaan, peningkatan sumber daya manusia dan alih teknologi melalui aplikasi yang dimiliki oleh Perikanan Indonesia,” katanya.
Baca Juga: Perikanan Indonesia Ekspor 205 Ton Ikan Cakalang ke Jepang Awal 2023 Direktur Utama Rajawali Nusantara Indonesia atau ID FOOD Frans Marganda Tambunan mengapresiasi penandatanganan kerja sama antara Perindo dengan Pemkab Maluku Tengah yang dinilai memiliki progres yang cepat tanpa banyak teori. “Beberapa kali ID FOOD mengadakan pertemuan, diskusi tentang perikanan dan akhirnya dapat ditindaklanjuti dengan tanda tangan kesepakatan kerja sama yang menjadi landasan untuk memacu produksi perikanan,” ungkap dia.
Frans meminta Perindo agar memaksimalkan sumber daya manusia untuk mengolah dan mengelola sumber perikanan di Maluku Tengah dengan baik. Sektor perikanan yang dijalankan oleh Perindo akan menjadi andalan di Holding ID FOOD. Hal ini lantaran potensi perikanan yang sangat besar di dunia yang mana Indonesia merupakan salah satu dari 10 eksportir terbesar secara global. Ke depannya, hal yang harus diupayakan oleh ID FOOD bersama Perindo adalah digitalisasi perikanan, sehingga penanganan proses pengolahan perikanan yang dihasilkan semakin berkualitas lantaran karakteristik utama produk perikanan adalah barang yang
perishables (mudah rusak). Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto