Perindo yakin pendapatan perikanannya naik



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perum Perikanan Indonesia (Perindo) memprediksi pendapatan tahun 2017 akan naik hampir tiga kali lipat dibandingkan tahun 2016. Pasar ekspor mendorong peningkatan pemasukan Perindo.

"Pasar ekspor jadi salah satu pilihan kami, karena memang ada permintaan cukup besar," ujar Direktur Usaha Perum Perindo, Risyanto Suanda dalam siaran pers, Sabtu (2/12).

Risyanto bilang peningkatan permintaan khususnya untuk produk yang sudah berupa olahan dan ikan-ikan jenis premium. Dia memaparkan, saat ini makin banyak pengusaha ikan internasional yang berminat untuk impor. Beberapa bahkan datang langsung ke kantor Perum Perindo di Muara Baru, Jakarta Utara.


Sebwlumnya Perindo mendapat kunjungan dari Frank M. Mercher, President Director Arrowac Fisheries, Inc. Pimpinan perusahaan perikanan yang berpusat di Seattle, Amerika Serikat itu berminat untuk impor olahan ikan-ikan demersal seperti gulama, kuro, dan kakap putih.

Sebelumnya juga datang pengusaha dari China yang berminat impor ikan layur 30 ribu ton. "Minggu ini mitra Perindo di Sorong juga menyampaikan akan datang pengusaha dari Thailand yang juga siap impor rutin produk dari Perindo," tambahnya.

Perum Perikanan Indonesia berhasil lakukan ekspor produk olahan ikan dan hasil laut ke Amerika Serikat. Ekspor dilakukan sebanyak dua kontainer atau sekitar 35 ton, terdiri dari olahan cumi, ikan mahi-mahi, kakap dan kerapu.

Produk yang diekspor itu merupakan hasil olahan dari Unit Pengolahan Ikan yang dikelola Perum Perindo dan PT Kemilau Bintang Timur (KBT) di Cirebon, Jawa Barat. Nilai ekspor kali ini sekitar 410 ribu dollar AS atau sekitar Rp 5,5 miliar.

Memenuhi permintaan impor produk olahan itu, Perum Perindo mengandalkan kerjasama dengan berbagai mitra. Antara lain nelayan-nelayan dari pantai utara (Pantura) yang dengan jaminan pembelian ikan dari Perindo makin banyak yang beroperasi di Laut Arafura.

Kerja sama dengan nelayan dan pengusaha nasional itu terbukti mampu meningkatkan pendapatan Perum Perindo dari sektor perdagangan dan pengolahan Ikan. Ikan yang diolah antara lain berasal dari tangkapan nelayan yang di-collect oleh dua kapal penampung Perindo, KM Perindo Jaya dan KM Setia Utama.

Pada 2016 lalu, pendapatan perusahaan dari sektor tersebut tercatat Rp 150 miliar. Tahun ini diperkirakan naik hampir tiga kali lipat, menjadi Rp 400 miliar lebih.

Peningkatan pendapatan dari perdagangan dan pengolahan ikan ini berdampak dengan tumbuhnya pendapatan perusahaan hampir tiga kali lipat. Pendapatan pada tahun 2016 sebesar Rp 225 miliar, diproyeksikan akan tumbuh menjadi Rp 650 miliar pada akhir 2017.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto