JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat adanya pertumbuhan industri manufaktur besar dan sedang sepanjang 2013 year on year (YoY) mencapai 5,64%. Pertumbuhan tahun ini jauh lebih besar dibandingkan dengan 2012 hanya naik 4,12%. meskipun tahun 2013 ada perlambatan ekonomi. Namun gambaran pertumbuhan industri yang tinggi sepanjang 2013 tampaknya susah untuk terulang di tahun ini. Penyebabnya menurut Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Natsir Mansyur tak lain karena suku bunga tinggi dan tarif listrik yang terus naik menyebabkan beban industri makin berat. Suku bunga juga menyebabkan konsumsi masyarakat menyusut sehingga pembelian kendaraan bermotor yang menjadi dasar industri logam akan menurun tajam. Kenaikan listrik menambah ongkos produksi. "Jadi tahun ini industri manufaktur cenderung datar," ujar Natsir, (3/2).
Perindustrian 2014 tumbuh melambat
JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat adanya pertumbuhan industri manufaktur besar dan sedang sepanjang 2013 year on year (YoY) mencapai 5,64%. Pertumbuhan tahun ini jauh lebih besar dibandingkan dengan 2012 hanya naik 4,12%. meskipun tahun 2013 ada perlambatan ekonomi. Namun gambaran pertumbuhan industri yang tinggi sepanjang 2013 tampaknya susah untuk terulang di tahun ini. Penyebabnya menurut Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Natsir Mansyur tak lain karena suku bunga tinggi dan tarif listrik yang terus naik menyebabkan beban industri makin berat. Suku bunga juga menyebabkan konsumsi masyarakat menyusut sehingga pembelian kendaraan bermotor yang menjadi dasar industri logam akan menurun tajam. Kenaikan listrik menambah ongkos produksi. "Jadi tahun ini industri manufaktur cenderung datar," ujar Natsir, (3/2).