Peringatan IMF, dampak perang dagang atas ekonomi global



KONTAN.CO.ID - BUENOS AIRES. Perang dagang kian genting. Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF) menyatakan gelombang tarif masuk yang dikenakan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump akan merugikan pertumbuhan ekonomi global.

Christine Lagarde, Direktur Pelaksana IMF akan bertemu dengan para Menteri Keuangan G20 dan Gubernur Bank Sentral G20 di Buenos Aires. Ia akan melaporkan data secara rinci atas dampak pembatasan perdagangan global.

Lagarde memperingatkan bahwa pembatasan perdagangan akan mengurangi output global sebesar 0,5%. Dalam catatan singkat yang disiapkan untuk Menteri Keuangan G20, IMF mengatakan, pertumbuhan ekonomi global hanya mencapai 3,9% di 2018 dan 2019.


Reuters (21/7) melaporkan, penyajian Lagarde datang tak lama setelah Menteri Keuangan AS Steve Mnuchin mengatakan tidak ada efek makro terhadap kebijakan ekonomi AS. Meskipun, ada efek mikro seperti pembalasan terhadap kedelai, lobster dan bourbon yang diproduksi AS.

Pemerintah Trump tidak percaya bahwa tarif akan menghalangi AS untuk mencapai pertumbuhan 3% secara berkelanjutan di tahun ini. "Saya masih berpikir dari basis makro, kami tidak melihat dampak apapun pada pertumbuhan," kata Mnuchin, seraya menambahkan bahwa dia memantau harga baja, aluminium, kayu dan kedelai.

Ketegangan perdagangan yang memanas telah meledak dalam beberapa bulan terakhir, dua ekonomi terbesar di dunia yakni AS dan China saling melontarkan tarif senilai US$ 34 miliar barang satu sama lain sejauh ini.

Sayangnya, pertemuan ekonomi G20 akhir pekan di Buenos Aires datang di tengah eskalasi dramatis retorika di kedua sisi. Trump pada Jumat (20/7) mengancam mengenakan tarif senilai US$ 500 miliar atas barang-barang China yang masuk ke AS.

Trump menyatakan akan membatalkan pengenaan tarif jika pemerintah Beijing setuju untuk perubahan struktural utama untuk transfer teknologi, subsidi industri dan kebijakan joint venture.

Mnuchin tidak melakukan pertemuan resmi dengan para pejabat China dalam pertemuan G20. Tetapi ia mengatakan pertemuan semacam itu batal terjadi karena mitranya dari China, yaitu penasihat ekonomi Liu He, tidak hadir.

Editor: Herlina Kartika Dewi