Peringatan Israel untuk Hizbullah: Hati-Hati, Bisa Muncul Perang Baru



KONTAN.CO.ID - Tidak hanya di Gaza, militer Israel kini juga semakin sibuk di perbatasan Lebanon karena terus menerima serangan dari Hizbullah. Situasi ini diyakini bisa memicu perang lain di kawasan tersebut.

Mengutip AP News, militer Israel mengatakan tembakan Hizbullah menghantam pangkalan kontrol lalu lintas udara yang sensitif di Gunung Meron pada hari Sabtu (6/1). Dikatakan bahwa tidak ada tentara yang terluka dan semua kerusakan akan diperbaiki.

Serangan itu disebut jadi salah satu serangan paling serius yang dilakukan Hizbullah dalam beberapa bulan terakhir, terutama sejak perang di Gaza pecah pada bulan Oktober 2023. 


Hizbullah menjelaskan bahwa serangan mereka ke Israel baru-baru ini merupakan respons awal terhadap serangan Israel yang menewaskan seorang petinggi Hamas di Lebanon pekan lalu.

Baca Juga: Potensi Meluasnya Perang Gaza Pasca Tewasnya Pemimpin Hamas di Lebanon

Di kubu lawan, Israel meminta Hizbullah untuk lebih berhati-hati di perbatasan agar perang lain tidak pecah di kawasan tersebut.

"Tekanan militer terhadap Hizbullah, sekutu Hamas, meningkat dan itu akan efektif (meredam) atau kita bisa berperang lagi," kata Kepala staf militer Israel, Letkol Herzi Halevi.

Israel menyadari bahwa kemampuan militer Hizbullah jauh lebih unggul dibandingkan Hamas. Para pemimpin Israel mengatakan, jika ketegangan tidak dapat diselesaikan melalui diplomasi, mereka siap menggunakan kekerasan.

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, meminta Hizbullah untuk mempelajari situasi yang terjadi di Gaza saat ini. Dirinya mengatakan situasi yang sama juga bisa terjadi di Lebanon.

"Saya menyarankan agar Hizbullah mempelajari apa yang dialami Hamas dalam beberapa bulan terakhir: Tidak ada teroris yang kebal. Kami bertekad untuk membela warga negara kami dan mengembalikan penduduk wilayah utara dengan selamat ke rumah mereka," kata Netanyahu.

Baca Juga: Selesai di Utara, Tentara Israel Mulai Fokus Menyisir Gaza Tengah dan Selatan

Tentara Israel Mulai Bergerak ke Selatan

Militer Israel mengisyaratkan bahwa mereka telah menyelesaikan pertempuran besar di Gaza utara. Mereka juga mengklaim telah menyelesaikan pembongkaran infrastruktur militer Hamas di sana.

Saat ini Israel mulai mengerahkan pasukannya ke selatan, tempat di mana sebagian besar dari 2,3 juta warga Palestina di Gaza mencari perlindungan.

Netanyahu menegaskan, perang tidak akan berakhir sampai tujuan melenyapkan Hamas, mengembalikan sandera Israel dan memastikan bahwa Gaza tidak menjadi ancaman bagi Israel tercapai.

Lebih dari 22.800 warga Palestina telah terbunuh dan lebih dari 58.000 lainnya terluka sejak perang dimulai bulan Oktober lalu.

Pergerakan ke selatan membuat wilayah utara Israel, yang berbatasan dengan Lebanon, menjadi semakin rawan. Dalam beberapa waktu ke depan, serangan Hizbullah ke Israel diprediksi akan semakin intens. Di saat yang sama, wilayah tengah dan selatan Gaza juga akan menderita lebih banyak kerusakan.