KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Menteri Keuangan AS Janet Yellen pada hari Selasa (25/4/2023) memperingatkan bahwa kegagalan Kongres untuk menaikkan plafon utang pemerintah, dan berdampak pada gagal bayar utang AS, akan memicu "malapetaka ekonomi" yang akan mendorong suku bunga AS lebih tinggi untuk tahun-tahun mendatang. Mengutip Reuters, Yellen, dalam sambutan yang disiapkan untuk acara Washington dengan eksekutif bisnis dari California, mengatakan default utang AS akan mengakibatkan hilangnya pekerjaan, mendorong pembayaran rumah tangga untuk hipotek, pinjaman mobil, dan kartu kredit menjadi lebih tinggi. Dia mengatakan itu adalah tanggung jawab dasar Kongres untuk meningkatkan atau menangguhkan batas pinjaman senilai US$ 31,4 triliun. Dia memperingatkan bahwa default akan mengancam kemajuan ekonomi yang telah dibuat Amerika Serikat sejak pandemi COVID-19.
"Kegagalan utang kita akan menghasilkan bencana ekonomi dan keuangan," kata Yellen kepada anggota Kamar Dagang Metropolitan Sacramento. Dia menambahkan, "Gagal bayar akan menaikkan biaya pinjaman selamanya. Investasi masa depan akan menjadi jauh lebih mahal." Baca Juga: Yellen Desak Tindakan Cepat untuk Restrukturisasi Utang Zambia dan Ghana Yellen juga memperingatkan, jika plafon utang tidak dinaikkan, bisnis AS akan menghadapi pasar kredit yang memburuk, dan pemerintah kemungkinan tidak akan dapat mengeluarkan pembayaran kepada keluarga militer dan manula yang bergantung pada Jaminan Sosial. "Kongres harus memilih untuk menaikkan atau menangguhkan batas utang. Itu harus dilakukan tanpa syarat. Dan seharusnya tidak menunggu sampai menit terakhir," tegasnya. Yellen mengatakan kepada anggota parlemen pada bulan Januari bahwa pemerintah hanya dapat membayar tagihannya hingga awal Juni tanpa menaikkan batas, yang dicapai pemerintah pada bulan Januari.