KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Kaum kaya dunia memangkas anggaran belanja mereka terhadap barang apapun, mulai rumah hingga perhiasan. Kondisi ini semakin memicu kecemasan bahwa resesi dimulai dari kelompok kaya. Data yang dihimpun CNBC menunjukkan, tingkat penjualan di real estate, toko ritel mewah, mobil klasik, hingga barang-barang seni mencatatkan penurunan tajam. Sementara, kelas menengah dan konsumen umum lainnya masih terus berbelanja. Menurut sejumlah ekonom, penurunan anggaran belanja secara tiba-tiba dari kelompok tajir dunia dapat menyeret perekonomian sehingga memperlambat pertumbuhan.
Baca Juga: Mengapa orang-orang terkaya Hong Kong turun gelanggang minta demo diakhiri? Penjualan rumah mewah mengalami tahun terburuk sejak terjadinya krisis finansial, di mana properti mahal seperti di kawasan Manhattan mengalami penurunan penjualan selama enam kuartal beruntun. Berdasarkan data Redfin, penjualan rumah seharga US$ 1,5 juta atau lebih mengalami penurunan 5% di AS pada kuartal dua. Data yang sama juga menunjukkan mansion dan penthouse yang belum terjual menjamur di seluruh negara, khususnya di Aspen, Colorado, dan Hampston di New York. Pelaku ritel yang menyasar market kelompok 1% dunia juga mengalami kondisi menyedihkan. Barney's mengajukan file kebangkrutan dan Nordstrom membukukan penurunan pendapatan selama tiga kuartal berturut-turut. Sementara itu, Wal-Mart dan Target, yang menyasar kelompok masyarakat lebih umum, melaporkan trafik dan pertumbuhan yang lebih kuat dibanding ekspektasi. Baca Juga: Warren Buffett: Kesuksesan sejati tidak ada hubungannya dengan uang