KONTAN.CO.ID - LONDON. Menurut ahli kesehatan Eropa pada Kamis (25/2/2021), ribuan pasien Covid-19 terus menderita gejala serius, merasa lemah dan tetap merasakan gejala selama beberapa bulan setelah serangan awal infeksi. Kondisi ini bisa menyebabkan konsekuensi sosial, kesehatan dan ekonomi yang besar. Reuters memberitakan, dalam laporan panduan yang dipimpin Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tentang kondisi tersebut, yang sering disebut sebagai "long-Covid" atau "post-Covid syndrome", para ahli mengatakan sekitar satu dari 10 pasien Covid-19 masih merasa tidak sehat 12 minggu setelah infeksi akut mereka. Bahkan, banyak yang menderita gejala lebih lama. "Ini adalah kondisi yang bisa sangat melemahkan. Mereka yang menderita penyakit ini menggambarkan kombinasi yang bervariasi dari gejala yang tumpang tindih ... (termasuk) nyeri dada dan otot, kelelahan, sesak napas ... kabut otak (dan) banyak lainnya," kata Profesor Martin McKee, di Observatorium Eropa tentang Sistem dan Kebijakan Kesehatan, yang memimpin laporan tersebut seperti yang dikutip Reuters.
Peringatan WHO: Covid-19 memiliki konsekuensi sosial, ekonomi, kesehatan yang parah
KONTAN.CO.ID - LONDON. Menurut ahli kesehatan Eropa pada Kamis (25/2/2021), ribuan pasien Covid-19 terus menderita gejala serius, merasa lemah dan tetap merasakan gejala selama beberapa bulan setelah serangan awal infeksi. Kondisi ini bisa menyebabkan konsekuensi sosial, kesehatan dan ekonomi yang besar. Reuters memberitakan, dalam laporan panduan yang dipimpin Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tentang kondisi tersebut, yang sering disebut sebagai "long-Covid" atau "post-Covid syndrome", para ahli mengatakan sekitar satu dari 10 pasien Covid-19 masih merasa tidak sehat 12 minggu setelah infeksi akut mereka. Bahkan, banyak yang menderita gejala lebih lama. "Ini adalah kondisi yang bisa sangat melemahkan. Mereka yang menderita penyakit ini menggambarkan kombinasi yang bervariasi dari gejala yang tumpang tindih ... (termasuk) nyeri dada dan otot, kelelahan, sesak napas ... kabut otak (dan) banyak lainnya," kata Profesor Martin McKee, di Observatorium Eropa tentang Sistem dan Kebijakan Kesehatan, yang memimpin laporan tersebut seperti yang dikutip Reuters.