Prospek utang Bumi Resources (BUMI) dipangkas, begini rekomendasi analis



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Keputusan Moody's untuk mengubah prospek dari peringkat utang PT Bumi Resources Tbk (BUMI) diharapkan mampu memotivasi emiten tersebut untuk mempercepat proses pembayaran utangnya. Dengan begitu, prospek perusahaan itu ke depan bisa lebih positif.

Seperti diketahui, Pada Selasa, (19/2) Moody's memangkas prospek utang BUMI dari stabil menjadi negatif. Di mana, untuk utang obligasi Seri A mendapat peringkat B3 dan Seri B yang akan jatuh tempo pada 2022 mendapat peringkat Caa1.

"Prospek peringkat negatif mencerminkan ekspektasi kami terhadap pembayaran pokok utang BUMI yang menunjukkan tren lebih rendah dari harapan," kata Analis Moody's Maisam Hasnain dalam pernyataan resminya di Singapura, Selasa (19/2).


Analis Kresna Sekuritas Robertus Yanuar Hardy menilai bahwa BUMI memiliki kemampuan cukup besar untuk mempercepat pembayaran kewajiban kewajibannya.

"Kami melihat penurunan peringkat dari Moody's seharusnya dapat menjadi motivasi bagi manajemen BUMI," katanya kepada Kontan, Selasa (19/2).

Peluang kembalinya penringkat utang BUMI ke level stabil cukup besar, apalagi ketika perusahaan itu bisa memenuhi target produksi dan penjualan 94 hingga 96 juta ton tahun ini. Ditambah lagi, menurut Robertus prospek sektor batubara masih cukup positif di tahun ini.

"Prospek menjadi lebih positif pasca pembatasan impor China dari Australia. Diperkirakan, permintaan dapat beralih ke Indonesia," jelasnya.

Dengan begitu, Kresna Sekuritas merekomendasikan kepada investor untuk membeli saham BUMI dengan target harga Rp 450 jangka panjang. Sedangkan pada penutupan perdagangan hari ini (19/2), saham BUMI masih ditutup menguat 0,65% di level harga Rp 154.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli