KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perintis Triniti Properti Tbk (
TRIN) resmi memperoleh restu Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk menggelar
rights issue. Lewat aksi korporasinya ini, TRIN akan menggunakan dana segar tersebut untuk membeli lahan, menambah modal kerja, hingga membayar utang. Sebagai tambahan informasi, Rencananya TRIN akan mencatatkan aksi korporasi tersebut di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 2 Januari 2023 dengan
cum date pada tanggal 27 Desember 2022. “Kami menargetkan untuk memperoleh dana sebesar Rp 133 miliar. Penggunaan dana terutama untuk membeli lahan di Lampung dan Labuan Bajo dengan cara inbreng, sisanya untuk modal kerja dan pembayaran utang,” jelas Riska Afriani, Corporate Secretary Perintis Triniti Properti kepada Kontan.co.id, Rabu (28/12).
Salah satu alasan dilakukan aksi korporasinya ini ialah karena melihat peluang bisnis di industri properti yang cukup besar di tahun depan.
Baca Juga: Simak Rekomendasi Saham Perintis Triniti (TRIN) yang Berniat Gelar Rights Issue Riska menjelaskan, peluang industri properti akan didukung oleh insentif pemerintah seperti Insentif LTV yang diperpanjang hingga akhir 2023. Selain itu, kebijakan yang tertuang dalam Undang-Undang Cipta Kerja memberi kemudahan bagi sektor properti seperti Warga Negara Asing (WNA) dapat memiliki hak atas kepemilikan apartemen.
“Ditambah lagi, saat ini TRIN juga sudah merambah ke daerah-daerah baru yang potensial dengan mengacu pada strategi bisnis Perusahaan,” terangnya.
Maka itu, salah satu fokus bisnis TRIN di tahun depan ialah membuka
cluster-cluster baru untuk proyek
eksisting dan mulai berekspansi ke proyek-proyek baru. Pihaknya akan fokus pengembangan bisnis rumah tapak,
modern business park, dan mengembangkan properti di wilayah-wilayah yang strategis Namun sayang, sejauh ini TRIN belum bisa membeberkan berapa belanja modal yang dipersiapkan untuk mendukung rencana bisnisnya di 2023.
Baca Juga: Penjualan Melonjak, Perintis Triniti Properti (TRIN) Yakin Raih Laba Bersih Tahun Ini Sampai dengan akhir September 2022, TRIN mencatatkan penjualan dan pendapatan Rp 129,92 miliar atau naik 5,40% dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp 2,36 miliar.
Editor: Noverius Laoli