Perinus targetkan produksi ikan 25.000 ton



JAKARTA. Produksi PT Perikanan Nusantara (Perinus) pada semester 1-2017 mendekati 10.000 ton. Produksi itu sudah melampaui produksi pada tahun 2016 yang hanya sebesar 5.060 ton. BUMN Perikanan ini optimis sampai akhir tahun, produksi Perinus bisa tembus 25.000 ton.

Dendi Anggi Gumilang, Direktur Utama  Perinus mengatakan, agar target tersebut dapat tercapai, perusahaan  perikanan plat merah ini akan fokus pada pembenahan alat-alat produksi dan optimalisasi aset serta peningkatan jumlah tangkapan ikan. Selain itu, Perinus akan mencoba masuk ke dalam bisnis budidaya ikan gabus dan budidaya lobster.

Di sisi lain, menurut Dendi, Perinus akan fokus juga pada peningkatan produktivitas sumber daya manusia (SDM) di internal perusahaan. Dendi berkeyakinan, target produksi tahun ini dapat tercapai jika memiliki SDM yang mumpuni. Tahun ini, target produksi tersebut lebih tinggi dibanding dengan target awal tahun yang sebesar 10.000 ton.


Agar peningkatan produksi tidak menumpuk di gudang, Perinus juga memperbesar pasar ekspor. Pada tahun ini Perinus mulai mengekspor hasil laut yang bernilai tambah tinggi (high value added). Seperti jenis ikan tuna, kakap, kakap putih, cumi, dan gurita ke mancanegara.

Ikan bernilai tambah tinggi harganya jauh lebih tinggi dari ikan biasa, seperti ikan cakalang dan ikan kembung. Sebagai perbandingan, bila harga terbaik dari ikan tersebut berada pada angka Rp 19.000 per kilogram (kg), ikan tuna bisa dijual dengan harga US$ 3 per kg atau setara dengan Rp 39.000 per kg (kurs US$ 1 setara Rp 13.000).

Tahun depan perusahaan pelat merah ini juga merencanakan pembudidayaan ikan tuna. Tuna hasil budidaya minimal diekspor dengan berat 3 kg dengan harga bisa mencapai US$ 21 per kg.

Tahun ini Perinus juga baru melakukan ekspor gurita ke Jepang. Sedangkan pada tahun depan akan melakukan ekspor ikan tuna dan kakap ke Eropa, China, dan Jepang.

Dendi menyatakan, produk perikanan Indonesia memiliki kualitas baik untuk bersaing.  Apalagi wilayah perairan Indonesia mendukung sumber pendapatan dari perikanan.

Kini, Perinus berupaya memperbaiki kualitas dan sertifikasi agar bisa memiliki standar internasional pada tahun ini. Standar ini menjadi modal agar bisa mengekspor tuna dan kakap.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hendra Gunawan