Periode IPO Saham MKAP, LIVE, dan MEJA Akan Berakhir Selasa (6/2)



KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Periode penawaran umum perdana saham tiga calon emiten akan berakhir pada Selasa (6/2). Melansir laman e-IPO, ketiga perusahaan yang masa penawaran umum sahamnya akan berakhir yakni PT Multikarya Asia Pasifik Raya Tbk (MKAP), PT Homeco Victoria Makmur Tbk (LIVE), dan PT Harta Djaya Karya Tbk (MEJA).

Dalam initial public offering (IPO), MKAP mematok harga penawaran di Rp 115 per saham. Harga ini hampir menyentuh batas atas harga penawaran awal alias book building di rentang Rp 105 sampai dengan Rp 120 per saham.

MKAP melepas sebanyak-banyaknya 650 juta saham atau 20% dari total modal ditempatkan dan disetor setelah IPO. Dus, MKAP membidik dana maksimal Rp 74,75 miliar dari aksi korporasi tersebut.


Seluruh dana yang diperoleh MKAP dari hasil penawaran umum perdana saham akan digunakan untuk modal kerja, yang antara lain namun tidak terbatas digunakan untuk biaya operasional, pembayaran kepada pemasok, perbaikan alat-alat berat yang dimiliki seperti mesin, pompa, dan transmisi.

Baca Juga: Penawaran Saham IPO LIVE Sampai 6 Februari, Intip Dulu Prospek Bisnis dan Kinerjanya

LIVE mematok harga IPO sebesar Rp 148 per saham.  Harga ini di batas tengah dari kisaran yang ditawarkan saat penawaran awal atau book building di rentang di rentang Rp 136 per saham hingga Rp 181 per saham.

LIVE menawarkan sebanyak 808,35 juta saham atau 17,60% dari total modal ditempatkan dan disetor. Dengan begitu, LIVE berpotensi meraih dana segar sebanyak Rp 119,63 miliar.

LIVE akan memakai dana hasil IPO untuk sejumlah keperluan. Misal, sebesar Rp 25 miliar akan dipakai untuk melunasi sebagian utang kepada PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang akan jatuh tempo pada 1 Agustus 2024. 

Dana hasil aksi korporasi ini juga akan digunakan LIVE untuk pengembangan usaha dalam bentuk modal kerja.

Baca Juga: Seperempat Total Saham Tercatat di BEI Masuk Papan Pemantauan Khusus

Sementara MEJA mematok harga IPO sebesar Rp 103 per saham dengan jumlah saham perdana yang ditawarkan sebanyak 480 juta saham.

Harga IPO tersebut merupakan batas atas penawaran awal atau book building penawaran awal MEJA di Rp 100 sampai Rp 103 per saham. Dus, MEJA mengantongi dana segar Rp 49,44 miliar. 

Sekitar 72% atau Rp 32,716 miliar dana IPO akan digunakan untuk modal kerja antara lain namun tidak terbatas untuk pembelian persediaan bahan baku, biaya kontraktor, desain interior dan pengadaan furniture.

Sekitar 24% atau Rp 10,905 miliar akan digunakan untuk pembelian aset tetap berupa peralatan kerja kantor peralatan kerja proyek dan kendaraan. Sementara sisanya, yaitu 4% atau sekitar Rp 1,81 miliar akan digunakan untuk untuk sewa bangunan dan kendaraan serta pengembangan sistem informasi dan jaringan.

Ketiga saham ini akan tercatat di Bursa Efek Indonesia pada Senin (12/2) mendatang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati