Periode pembatasan selesai, ekspor karet diperkirakan tumbuh lagi



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gabungan Pengusaha Karet Indonesia (Gapkindo) memprediksi, ekspor karet pada kuartal II tahun 2018 akan naik setelah kesepakatan pembatasan ekspor Agreed Export Tonnage Scheme (AETS) berakhir Maret lalu.

Ketua Gapkindo, Moenardji Soedargo mengatakan, ekspor karet Indonesia yang disepakati bersama dengan Malaysia dan Thailand dalam rangkat AETS adalah 716.860 ton. 

Selesainya AETS dinilai Moenardji akan mendorong ekspor kembali bergeliat. Ekspor karet Indonesia diperkirakan akan mencapai 800.000 ton pada kuartal II ini.


Meski begitu, Moenardji mengaku masih sulit memprediksi harga karet. Pasalnya, banyak faktor yang mempengaruhi harga karet dunia. "Harga sulit untuk diprediksi, tetapi diharapkan stabil saja," terang Moenardji, Selasa (17/4).

Dia berharap, harga karet tidak anjlok. Sementara saat ini, harga karet berkisar antara US$ 1.375 per ton hingga US$ 1.395 per ton.

Turunnya ekspor karet pun diperlihatkan dalam data Badan Pusat Statistik (BPS). Berdasarkan data BPS, nilai ekspor karet Indonesia pada periode Januari hingga Maret 2018 turun 6,55% dari periode yang sama pada tahun 2017.

Nilai ekspor karet periode Januari hingga Maret 2018 sebesar US$ 2,19 juta. Sementara periode yang sama pada tahun sebelumnya mencapai US$ 2,34 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia