Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia - Ada beberapa peristiwa penting dibalik penyusunan naskah atau teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Teks proklamasi merupakan bagian penting dari kemerdekaan Indonesia. Teks yang dibacakan oleh Ir. Soekarno ini menjadi bukti Indonesia telah merdeka dari penjajahan. Pembacaan teks Proklamasi yang berlangsung di Jl. Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta menjadi peristiwa yang sakral dan bersejarah.
Jepang menyerah pada sekutu dan peristiwa Rengasdengklok
Kemerdekaan Indonesia bisa terwujud berawal dari jatuhnya bom atom di Kota Hiroshima dan Nagasaki, sehingga memaksa Jepang menyerah pada sekutu. Bersumber dari laman Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbud Ristek, pada 15 Agustus 1945, Kaisar Hirohito menyatakan menyerah tanpa syarat kepada sekutu. Peristiwa penting ini diketahui oleh golongan muda Indonesia melalui siaran radio BBC Inggris. Melihat ada kesempatan untuk merdeka, golongan muda kemudian mendesak golongan tua untuk segera menyatakan kemerdekaan. Belum ada pernyataan resmi dari Jepang membuat golongan tua menolak usulan dari golongan muda. Mereka memilih menunggu hingga 24 Agustus 1945, yaitu tanggal yang ditetapkan Jepang sebagai hari kemerdekaan Indonesia. Tidak ingin kemerdekaan Indonesia diberikan oleh Jepang, pada 15 Agustus 1945, Soekarno dan Mohammad Hatta "diculik" oleh golongan muda. Sukarni, Wikana, dan Chairul Saleh merupakan tokoh golongan muda yang membawa dwitunggal ke Rengasdengklok. Mereka berharap, dengan memisahkan Soekarno dan Hatta dari anggota golongan tua lainnya, mereka bisa berubah pikiran dan segera menyatakan kemerdekaan.Penyusunan Teks Proklamasi
Hingga 16 Agustus 1945, dwitunggal tetap teguh pada pendiriannya. Ahmad Soebardjo kemudian meminta golongan muda membebaskan Soekarno dan Hatta. Golongan muda bersedia membebaskan Soekarno dan Hatta, dengan syarat kemerdekaan dinyatakan esok harinya. Saat itu juga, rombongan golongan muda dan tua berangkat menuju rumah Laksamana Maeda. Di rumah inilah teks proklamasi disusun. Dikutip dari laman Sekretariat Negara (Setneg), ruang makan milik Maeda menjadi tempat penyusunan teks proklamasi. Tuan rumah, Laksamana Maeda memilih untuk tidak terlibat dan menunggu di kamarnya. Penyusunan naskah teks proklamasi disusun oleh Soekarno, Hatta, dan Ahmad Soebardjo. Kalimat pertama teks proklamasi merupakan ide dari Ahmad Soebardjo. Dan kalimat terakhir teks merupakan sumbangan dari Hatta. Baca Juga: Ini Cara Menuliskan Ucapan HUT Ke-78 RI yang Benar, Jangan Salah TulisPerubahan pada Teks Proklamasi
Segera setelah teks proklamasi disusun, Sayuti Melik mengetik ulang teks tersebut. Ada beberapa perubahan yang dibuat oleh Sayuti Melik saat mengetik teks proklamasi.- Tempoh yang diubah menjadi tempo.
- Wakil-wakil bangsa Indonesia menjadi atas nama bangsa Indonesia.
- Tambahan nama Soekarno-Hatta.
- Djakarta, 17-8-05 menjadi Djakarta, hari 17 boelan 8 tahoen 05.