Senyum lebar menghiasi wajah Dan McLellan. Lebih dari satu jam, pria asal Baltimore ini telah berdiri di jalur antrean masuk menuju toko Target. Ini pengalaman pertama bagi McLellan. "Kehamilan istri yang menyebabkan saya rela mengantre berjam-jam. Saya ingin memberinya hadiah iPad," ujar McLellan kepada USA Today. Pemburu diskon lain adalah Rohit Kumar. Pria berusia 33 tahun ini berhasil membawa gim konsol XBox 360 dan pemutar media digital Chromecast. Dia tiba di toko Best Buy sejak pukul 6 pagi. Selang 10 menit mengantri, Kumar berhasil masuk toko. "Diskon Thanksgiving membuat saya berhemat US$ 75," ujarnya. Ketidakpastian ekonomi memang masih membayangi wajah ekonomi Amerika Serikat (AS). Namun, kondisi ini tak menyurutkan warga merayakan Thanksgiving, termasuk berbelanja. Antrean penggila diskon dan penghobi belanja menjadi pemandangan lazim di sudut-sudut toko AS. Perayaan yang identik dengan jamuan makan malam kalkun ini memang turut memicu nafsu belanja atau populer disebut Black Friday.
Ini adalah pesta belanja yang jatuh tepat satu hari setelah Thanksgiving. Pada momen Black Friday, peritel menggelar diskon besar-besaran. Demi mengantisipasi membludaknya pengunjung, peritel bahkan menyiapkan sejumlah strategi khusus. Coba lihat Wal-Mart Stores. Jaringan toko terbesar di AS ini menyiapkan gelang khusus Black Friday. Wal-Mart bakal membagikan gelang mulai pukul 6 pagi - 8 pagi. Pembeli yang telah melakukan pembayaran, dipersilahkan kembali dua jam kemudian untuk mengambil barang belanjaan. Gelang tersebut menjadi penanda status barang dan pembayaran. Best Buy mempunyai jurus lain. Jeff Shelman, Jurubicara Best Buy mengatakan, pihaknya menyiapkan sistem pembelian tiket. Pembeli yang mengantre akan mendapat tiket diskon sebelum masuk toko. Dolphin Mall di Miami bahkan menambah personil polisi tanpa seragam. “Kami membuka toko lebih awal agar antrian tidak berdesakan. Kami juga menyiapkan live music agar antrian tidak gaduh," ujar Pete Marrero, Manajer Dolphin Mall, seperti dikutip Bloomberg.