Peritel kopi ramai-ramai tambah gerai baru



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Beberapa peritel kopi terus menambah gerai dalam upaya untuk memperluas bisnisnya. Salah satunya Starbucks Coffee

Sebagai salah satu brand yang berada di bawah PT MAP Boga Adiperkasa Tbk (MAPB) semakin banyak ditemui di kota-kota di Indonesia. 

Pada tahun ini, Starbucks Coffee menargetkan untuk membuka 60-70 gerai baru. Direktur PT MAP Boga Adiperkasa Tbk Fetty Kwartati mengatakan hingga Mei, Starbucks Coffee sudah membuka 25 gerai baru.


Selain Starbucks, PT Javanero Indonesia Arta, pengelola gerai Soma Coffee juga berencana membuka gerai baru. 

President Director Javanero Indonesian Coffee, Teddy Kusumah Somantri mengatakan saat ini Soma Coffee tengah berencana untuk membuka dua gerai baru di sekitar Gelora Bung Karno (GBK). Kedua gerai ini ditargetkan mulai buka pada September mendatang.

Setelah dua tahun beroperasi, Soma Coffee memiliki tiga gerai, di Singapura, Jakarta, dan Bandung. "Untuk gerai di Bandung kemarin kami tutup dan kami sedang mencari tempat yang lebih strategis sebagai gantinya," kata Teddy kepada Kontan.co.id, Jumat (8/6).

Teddy menuturkan, untuk penambahan gerai kopi dengan menggunakan kontainer membutuhkan dana sekitar Rp 400 juta. "Sedangkan untuk gerai yang dibuka di dalam sebuah bangunan dananya sekitar Rp 1,5 miliar-Rp 2 miliar, dana diperoleh dari internal," ungkapnya.

Ia menambahkan, dalam memperluas bisnis kopinya perlu bertahap. Setelah membuka gerai di kawasan GBK, ia berencana membuka gerai di luar Jakarta. "Kami juga membuka siapa saja bagi investor yang mau bekerjasama," ujarnya.

Selain untuk bisnis, Teddy juga mengaku ingin mengenalkan berbagai macam kopi yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Hal ini juga menjadi salah satu strategi bisnisnya dalam bersaing memperebutkan pasar. "Pelanggan kami biasanya mereka pekerja kantor yang sudah mengenal beberapa jenis kopi, ada dari Aceh, Medan, Gayo, Garut, Raung, Bali, Jawa, dan lainnya," ujarnya.

Pada momen Ramadan, penjualan Soma Coffee mengalami penurunan sekitar 10%-20%. "Kami buka di hari Senin-Jumat, di hari Sabtu dan Minggu kami tutup," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi