KONTAN.CO.ID - Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) meminta pemerintah untuk bisa mendapatkan diskon tarif listrik pada jam-jam tertentu untuk industri ritel. Hal ini perlu dilakukan untuk menjadi stimulus bagi industri ritel yang saat ini tengah terjepit. Apalagi berkaca pada penerapan di industri manufaktur dan pabrik yang mendaapatkan diskon tarif listrik, pihaknya meminta pemerintah mempertimbangkan pemberian diskon tarif listrik juga di sektor ritel. Roy N Mandey, Ketua Umum Aprindo mengatakan, di tengah kondisi saat ini, peritel hanya memiliki dua opsi yakni melakukan efisiensi dan peningkatan pelayanan. Untuk efisiensi, banyak biaya yang habis untuk biaya energi. Menurutnya komponen energi bisa mencapai 30%-35% dari total biaya yang dikeluarkan oleh peritel. Jumlah tersebut sangat signifikan untuk membuat pelaku ritel kembali tumbuh dengan adanya diskon. “Kami mohon ke pemerintah sekiranya ada subisidi seperti di manufaktur dan pabrik. Apakah memungkinkan dilakukan di ritel pada saat dan jam-jam tertentu. Karena (energi) ini biayanya besar, apalagi kalau gerai stand alone,” ujarnya di Jakarta, Rabu (13/9).
Peritel minta diskon tarif listrik ke pemerintah
KONTAN.CO.ID - Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) meminta pemerintah untuk bisa mendapatkan diskon tarif listrik pada jam-jam tertentu untuk industri ritel. Hal ini perlu dilakukan untuk menjadi stimulus bagi industri ritel yang saat ini tengah terjepit. Apalagi berkaca pada penerapan di industri manufaktur dan pabrik yang mendaapatkan diskon tarif listrik, pihaknya meminta pemerintah mempertimbangkan pemberian diskon tarif listrik juga di sektor ritel. Roy N Mandey, Ketua Umum Aprindo mengatakan, di tengah kondisi saat ini, peritel hanya memiliki dua opsi yakni melakukan efisiensi dan peningkatan pelayanan. Untuk efisiensi, banyak biaya yang habis untuk biaya energi. Menurutnya komponen energi bisa mencapai 30%-35% dari total biaya yang dikeluarkan oleh peritel. Jumlah tersebut sangat signifikan untuk membuat pelaku ritel kembali tumbuh dengan adanya diskon. “Kami mohon ke pemerintah sekiranya ada subisidi seperti di manufaktur dan pabrik. Apakah memungkinkan dilakukan di ritel pada saat dan jam-jam tertentu. Karena (energi) ini biayanya besar, apalagi kalau gerai stand alone,” ujarnya di Jakarta, Rabu (13/9).