KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Peritel yang memiliki toko offline tertekan oleh perpindahan atawa shifting konsumsi ke toko online. Apalagi peritel masih dibebankan dengan pajak dan regulasi lainnya yang tidak dikenakan ke pelaku toko online. Roy N Mandey, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) mengatakan, tidak ada data yang bisa membandingkan pertumbuhan online di Indonesia. Namun dirinya memperkirakan saat ini online shopper baru sekitar 2% dari total konsumen. Jumlah tersebut tergolong kecil dibandingkan dengan Amerika Serikat yang saat ini online sudah mencapai 12,5% dan Tiongkok yang sudah menyentuh 11% dari total pembelanjaan konsumen. Namun dirinya mengatakan pertumbuhan online di Indonesia sangat cepat dan harus segera diregulasi.
Peritel minta perlakuan sama dengan online
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Peritel yang memiliki toko offline tertekan oleh perpindahan atawa shifting konsumsi ke toko online. Apalagi peritel masih dibebankan dengan pajak dan regulasi lainnya yang tidak dikenakan ke pelaku toko online. Roy N Mandey, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) mengatakan, tidak ada data yang bisa membandingkan pertumbuhan online di Indonesia. Namun dirinya memperkirakan saat ini online shopper baru sekitar 2% dari total konsumen. Jumlah tersebut tergolong kecil dibandingkan dengan Amerika Serikat yang saat ini online sudah mencapai 12,5% dan Tiongkok yang sudah menyentuh 11% dari total pembelanjaan konsumen. Namun dirinya mengatakan pertumbuhan online di Indonesia sangat cepat dan harus segera diregulasi.