JAKARTA. Bukan hanya pedagang kecil, peritel besar pun resah dengan minimnya pasokan dan lonjakan harga daging sapi belakangan ini. Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) mengaku kesulitan memperoleh daging akibat tersendatnya pasokan. Di sisi lain, harga yang dipatok oleh pemasok cenderung melambung tinggi. "Pasokan daging harian untuk anggota Aprindo merosot tajam," ungkap Satria Hamid, Wakil Sekretaris Jenderal Aprindo kepada KONTAN, Senin (19/11). Selama bulan ini, Aprindo hanya menerima pasokan daging sapi rata-rata sebanyak 17,6 ton per hari. Jumlah tersebut anjlok 50% dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai 35,2 ton per hari. Hukum besi ekonomi pun berlaku. Tersendatnya pasokan daging sapi otomatis mengerek harga di pasaran.
Peritel modern juga kesulitan mendapat daging sapi
JAKARTA. Bukan hanya pedagang kecil, peritel besar pun resah dengan minimnya pasokan dan lonjakan harga daging sapi belakangan ini. Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) mengaku kesulitan memperoleh daging akibat tersendatnya pasokan. Di sisi lain, harga yang dipatok oleh pemasok cenderung melambung tinggi. "Pasokan daging harian untuk anggota Aprindo merosot tajam," ungkap Satria Hamid, Wakil Sekretaris Jenderal Aprindo kepada KONTAN, Senin (19/11). Selama bulan ini, Aprindo hanya menerima pasokan daging sapi rata-rata sebanyak 17,6 ton per hari. Jumlah tersebut anjlok 50% dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai 35,2 ton per hari. Hukum besi ekonomi pun berlaku. Tersendatnya pasokan daging sapi otomatis mengerek harga di pasaran.