Peritel online milik Tencent Holdings incar dana IPO senilai US$ 4 miliar di AS



KONTAN.CO.ID - BEIJING. Meilishuo, perusahaan ritel online fesyen asal China yang dimiliki Tencent Holdings berencana menawarkan saham perdana alias initial public offering (IPO) di Amerika Serikat (AS). Perusahaan ini mengincar dana IPO sekitar US$ 4 miliar.

Pengecer online yang berdiri pada tahun 2009 ini tengah berdiskusi membahas prospek IPO dengan para penasihat aksi korporasi tersebut. Meilishuo menjalankan aplikasi bisnis online yang menjual pakaian, sepatu, dan tas. Tahun 2016, tercatat sekitar 15.000 pedagang yang bergabung di web Meilishuo. Sementara aplikasi seluler telah diunduh lebih dari 100 juta kali.

Pada tahun 2016, Meilishuo merger dengan rivalnya, Mogujie sehingga nilai perusahaan ini menjadi US$ 3 miliar. Mogujie yang berdiri pada 2011 dan memiliki 130 juta pengguna terdaftar.


Dua perusahaan itu cukup sukses menjalankan bisnis ritel fesyen dan kosmetik online. Bahkan bisa bersaing dengan Alibaba Group Holdings Ltd dan JD.com Inc yang merajai pasar ritel online. Meilishuo menghasilkan pendapatan sekitar US$ 3 miliar.

Kerek valuasi dulu

Sumber Bloomberg mengatakan, Meilishuo menargetkan bisa meraih valuasi US$ 4 miliar pada tahap awal dan bisa berubah setelah kesepakatan. Peningkatan valuasi perusahaan merupakan cara perusahaan teknologi China yang ingin menjual saham ke publik.

Perusahaan lain yang ingin mencatatkan saham perdana dan tengah menaikkan valuasi adalah produsen smartphone Xiaomi Corp. Perusahaan ini mengincar valuasi senilai US$ 100 miliar.

Ada juga, Meituan Dianping, perusahaan pengiriman terbesar China yang juga dimiliki Tencent. Meituan berharap bisa memiliki valuasi perusahaan US$ 60 miliar. Meituan telah berdiskusi tentang rencana IPO di Hong Kong.

"Tencent ingin mengembangkan e-commerce melalui mitranya, sehingga Meilishuo mendapatkan banyak bantuan sumber daya," kata Li Yujie, analis RHB Research Institute Sdn di Hong Kong. Menurut dia, kondisi ini akan tergantung pada bagaimana kinerja pasar secara keseluruhan. Tetapi sektor e-commerce tahun ini mendapat banyak penilaian positif.

Meilishuo tidak menanggapi permintaan konfirmasi dari Bloomberg soal rencana IPO ini. Namun, sebelumnya, perusahaan ini mengaku telah mempertimbangkan IPO sejak dua tahun lalu.

Sebagian besar perusahaan teknologi di China memilih New York untuk debut mereka di pasar modal. Alasannya, basis investor yang luas dan berkelas internasional. Namun China kini mendorong perusahaan untuk mencatatkan saham di bursa China.

Editor: Wahyu T.Rahmawati