JAKARTA. Kondisi ekonomi yang tidak menetu di tahun kerbau membuat para peritel jeli dan waspada memetakan strategi penjualannya. Pasalnya, penyerapan pasar bakal menurun lantaran daya beli masyarakat merosot akibat imbas krisis global. Untuk mengakali kondisi ini, peritel besar seperti PT Matahari Putra Prima Tbk bakal lebih banyak menggaet produk dalam negeri untuk dipasarkannya. Maka, tahun 2009 ini Matahari berencana untuk menambah pemasok produk-produk lokal sampai sebanyak 90% dari total pemasok yang ada. Selain itu, Matahari juga tak mau jor-joran melakukan ekspansi. Matahari berencana melebarkan sayapnya ke beberapa lokasi di luar Jawa seperti di Sumatera dan Kalimantan. "Kami akan buka 6 toko baru, baik untuk department store maupun untuk hipermart sehingga total gerai kami ada 49," ujar Roy Mandey, Wakil Presiden Komunikasi Korporat PT Matahari Putra Prima. Tbk Dengan strategi tersebut, pertumbuhan pendapatan Matahari bakal naik 10% dibandingkan tahun 2008 yang hanya sebesar Rp 11,5 triliun. Senada dengan Matahari, ritel asal Perancis, Carrefour juga mengaku bakal mengerem laju ekspansinya. Untuk menggaet pembeli, Carrefor menetapkan manajemen listing produk yang berbeda antar gerai. "Tidak sekedar lengkap, tetapi disesuaikan dengan pasaran konsumen disekitar lokasi," ujar Irawan Kadarman, Corporate Affairs Director PT Carrefour Indonesia. Saat ini, Carrefour telah memiliki 57 jaringan di Indonesia. Saban gerai, memajang sekitar 5% produk impor. Selebihnya, produk lokal dengan label dari Carrefour. masing-masing gerai rata-rata memajang 40.000 item barang. 50% merupakan produk elektronik, tekstil, furnitur dan keperluan rumah tangga. Sementara 50% lainnya berupa produk pangan.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Peritel Ramai-Ramai Mengerem Ekspansi
JAKARTA. Kondisi ekonomi yang tidak menetu di tahun kerbau membuat para peritel jeli dan waspada memetakan strategi penjualannya. Pasalnya, penyerapan pasar bakal menurun lantaran daya beli masyarakat merosot akibat imbas krisis global. Untuk mengakali kondisi ini, peritel besar seperti PT Matahari Putra Prima Tbk bakal lebih banyak menggaet produk dalam negeri untuk dipasarkannya. Maka, tahun 2009 ini Matahari berencana untuk menambah pemasok produk-produk lokal sampai sebanyak 90% dari total pemasok yang ada. Selain itu, Matahari juga tak mau jor-joran melakukan ekspansi. Matahari berencana melebarkan sayapnya ke beberapa lokasi di luar Jawa seperti di Sumatera dan Kalimantan. "Kami akan buka 6 toko baru, baik untuk department store maupun untuk hipermart sehingga total gerai kami ada 49," ujar Roy Mandey, Wakil Presiden Komunikasi Korporat PT Matahari Putra Prima. Tbk Dengan strategi tersebut, pertumbuhan pendapatan Matahari bakal naik 10% dibandingkan tahun 2008 yang hanya sebesar Rp 11,5 triliun. Senada dengan Matahari, ritel asal Perancis, Carrefour juga mengaku bakal mengerem laju ekspansinya. Untuk menggaet pembeli, Carrefor menetapkan manajemen listing produk yang berbeda antar gerai. "Tidak sekedar lengkap, tetapi disesuaikan dengan pasaran konsumen disekitar lokasi," ujar Irawan Kadarman, Corporate Affairs Director PT Carrefour Indonesia. Saat ini, Carrefour telah memiliki 57 jaringan di Indonesia. Saban gerai, memajang sekitar 5% produk impor. Selebihnya, produk lokal dengan label dari Carrefour. masing-masing gerai rata-rata memajang 40.000 item barang. 50% merupakan produk elektronik, tekstil, furnitur dan keperluan rumah tangga. Sementara 50% lainnya berupa produk pangan.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News