KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Fokus di payung membuat Johanes Paulus bisa mengembangkan Istana Payung bahkan masuk pasar global. Dan kini, pengusaha yang memulai usaha payung sejak 2002 ini tengah melakukan penjajakan pasar ke Australia, setelah sebelumnya menembus pasar Singapura hingga Maladewa. Johanes, yang sebelumnya membantu bisnis sang orang tua di usaha aksesori bernama Angel Collection di kawasan Pasar Lama, Glodok Jakarta Barat, juga merambah pasar korporasi dengan mengeluarkan merek Jope Umbrella. Produknya berupa payung promosi. Lewat Jope Umbrella, Johanes berupaya mengakali pasar payung yang sepi saat musim kemarau, yang penjualannya bisa anjlok hingga 60%. Strateginya berhasil, banyak perusahaan yang memesan payung promosi. Sebab, kualitas produknya jempolan. "Payung ini kuat karena punya 10 jari hingga 12 jari dan berwarna hitam anti karat. Payung biasa cuma 8 jari saja," katanya.
Perjalanan bisnis Johanes Paulus mengembangkan usaha payung (bagian 2))
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Fokus di payung membuat Johanes Paulus bisa mengembangkan Istana Payung bahkan masuk pasar global. Dan kini, pengusaha yang memulai usaha payung sejak 2002 ini tengah melakukan penjajakan pasar ke Australia, setelah sebelumnya menembus pasar Singapura hingga Maladewa. Johanes, yang sebelumnya membantu bisnis sang orang tua di usaha aksesori bernama Angel Collection di kawasan Pasar Lama, Glodok Jakarta Barat, juga merambah pasar korporasi dengan mengeluarkan merek Jope Umbrella. Produknya berupa payung promosi. Lewat Jope Umbrella, Johanes berupaya mengakali pasar payung yang sepi saat musim kemarau, yang penjualannya bisa anjlok hingga 60%. Strateginya berhasil, banyak perusahaan yang memesan payung promosi. Sebab, kualitas produknya jempolan. "Payung ini kuat karena punya 10 jari hingga 12 jari dan berwarna hitam anti karat. Payung biasa cuma 8 jari saja," katanya.