Perjalanan Lewat Laut Jadi Alternatif Utama setelah Penutupan Bandara Labuan Bajo



KONTAN.CO.ID - LABUAN BAJO - Penutupan Bandara Komodo akibat erupsi Gunung Lewotobi membuat banyak wisatawan dan penduduk lokal mencari alternatif transportasi untuk meninggalkan Labuan Bajo Nusa Tenggara Timur.

Salah satu opsi transportasi yang tersedia adalah menggunakan kapal laut, seperti speed boat atau kapal pinisi, yang bisa mengantar penumpang ke pelabuhan di Bima atau Sape di Nusa Tenggara Barat

Kemarin, sudah ada sekitar 10 kapal yang berangkat dari Labuan Bajo menuju Bima dan Sape. Dan hari ini, Senin (12/11) pukul 07.51 WITA, sudah ada 7 kapal yang beroperasi untuk melayani penumpang.


Perjalanan menggunakan speed boat menuju Bima memakan waktu sekitar 4 hingga 5 jam, dengan biaya sewa kapal sekitar Rp 2 juta, tergantung kapasitas kapal.

Sementara kapal pinisi untuk kelompok besar, 15 hingga 20 orang, dapat digunakan untuk perjalanan menuju Sape dalam waktu sekitar 3 jam, dengan biaya sewa yang serupa.

Baca Juga: Bandara Komodo Labuan Bajo Ditutup, Imbas Erupsi Gunung Lewotobi

"Untuk perjalanan menggunakan speed boat ke Bima, waktu tempuhnya sekitar 4 hingga 5 jam dengan biaya sekitar Rp 2 juta per kapal," ujar salah satu petugas di Pelabuhan Water Front Marina Bajo kepada KONTAN.

"Jika memilih pinisi ke Sape, perjalanan bisa memakan waktu 3 jam dengan biaya sewa yang serupa, tergantung kapasitas kapal," katanya.

Sesampainya di pelabuhan Bima atau Sape, penumpang dapat melanjutkan perjalanan darat menuju Lombok, dan dari sana melanjutkan perjalanan udara ke tujuan masing-masing.

Meskipun situasi ini menyebabkan ketidaknyamanan bagi banyak pihak, pihak pelabuhan terus berkoordinasi dengan otoritas terkait untuk memastikan kelancaran transportasi dan keselamatan penumpang. 

Selanjutnya: 3 Jenis Bansos yang Cair Bulan November 2024, Ada PKH

Menarik Dibaca: BMKG Deteksi 2 Badai Siklon Tropis, Cuaca Hujan Lebat di Provinsi Berikut

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Francisca bertha