KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengakui adanya rencana pembentukan superholding BUMN. Hal tersebut merupakan lanjutan dari perkataan calon presiden petahana Joko Widodo dalam debat terakhir pada pekan lalu. Tapi menurut Rini, rencana pembentukan superholding masih sangat awal. Pun ia memberi gambaran, dengan adanya superholding BUMN ini, secara tidak langsung Kementerian BUMN akan hilang. "Ya kementerian BUMN akan hilang. Jadinya nanti ada superholding," jelas dia di Bursa Efek Indonesia, Senin (15/4). Hal itu seperti BUMN asal Singapura Temasek Holdings dan Khazanah Nasional, BUMN asal Malaysia. Meski begitu, masyarakat disebutnya tak perlu khawatir kendali pemerintah akan hilang. "Ya tidak dong, orang pemegang sahamnya pemerintah kok," ujar dia.
Perjalanan superholding BUMN masih panjang
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengakui adanya rencana pembentukan superholding BUMN. Hal tersebut merupakan lanjutan dari perkataan calon presiden petahana Joko Widodo dalam debat terakhir pada pekan lalu. Tapi menurut Rini, rencana pembentukan superholding masih sangat awal. Pun ia memberi gambaran, dengan adanya superholding BUMN ini, secara tidak langsung Kementerian BUMN akan hilang. "Ya kementerian BUMN akan hilang. Jadinya nanti ada superholding," jelas dia di Bursa Efek Indonesia, Senin (15/4). Hal itu seperti BUMN asal Singapura Temasek Holdings dan Khazanah Nasional, BUMN asal Malaysia. Meski begitu, masyarakat disebutnya tak perlu khawatir kendali pemerintah akan hilang. "Ya tidak dong, orang pemegang sahamnya pemerintah kok," ujar dia.