Perjanjian IA-CEPA bisa tekan harga pakan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Teken kerja sama Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA) berpotensi dorong impor gandum Australia ke Indonesia jadi makin besar.

Efeknya bisa mempengaruhi harga pakan ternak yang kini juga menggunakan gandum sebagai salah satu komposisinya.

Dewan Pembina Gabungan Pengusaha Makanan Ternak (GPMT) Sudirman menjelaskan selama ini pengusaha pakan ternak tidak pernah mengimpor gandum spesifik untuk pakan.


Namun menggunakan pecahan dari penggilingan gandum yang dimiliki pengusaha terigu. "Pabrik pakan kan tidak impor langsung gandum, kita hanya pakai by product," kata Sudirman saat dihubungi Kontan.co.id, Rabu (5/9).

Sudirman perkirakan dari impor gandum sebesar 12 juta ton setahun, laporan yang ia terima menyatakan setidaknya 4 juta ton digunakan untuk kebutuhan pakan.

Adapun dalam perjanjian IA-CEPA terdapat kesepakatan pembebasan bea masuk bagi 500.000 ton produk gandum tiap tahun. Sudirman menilai dengan pembebasan ini akan memberi sedikit relaksasi pada beban keuangan pakan yang menggunakan gandum.

Sedangkan yang kerap diimpor langsung untuk pakan ternak menurut Sudirman adalah meat and bone meal, yang dalam setahun impornya mencapai lebih hampir 500.000 ton.

Ia perkirakan 60% pengadaan tersebut berasal dari Australia dan selama ini dikenai tarif bea 5%. Sehingga bila perjanjian IA-CEPA juga memberi kemudahan bea pada komoditas ini, maka harga pakan bisa turun cukup signifikan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto