Perkantoran sepi, PWON pangkas target



JAKARTA. Emiten properti, PT Pakuwon Jati Tbk (PWON), memangkas target marketing sales sebesar 11,7% pada tahun ini. Sebab, bisnis perkantoran sedang lesu.

Perusahaan properti ini membidik target marketing sales menjadi Rp 3 triliun, sama seperti tahun lalu. Semula, emiten ini menetapkan target marketing sales 2015 senilai Rp 3,4 triliun.

Manajemen PWON perlu memangkas target, karena peluncuran gedung perkantoran di kawasan Kota Kasablanka, Jakarta, batal berlangsung tahun ini. "Kami melihat, setelah Lebaran pasar perkantoran kurang bagus, sehingga diputuskan peluncuran office diundur menjadi tahun depan," kata Ivy Wong, Direktur PWON kepada KONTAN, Jumat (16/10).


Di sisi lain, pangsa pasar residensial PWON masih cukup bagus, meski perekonomian kurang kondusif. Pelambatan ekonomi hanya menekan pasar perkantoran.

Hingga akhir September, PWON mengantongi marketing sales Rp 2,5 triliun. Jumlah ini setara 83,3% dari target baru atau setara 73,5% dari target sebelum revisi.

Meski PWON memilih memangkas target, perolehan marketing sales selama sembilan bulan tahun 2015 tumbuh 25% year-on-year (yoy). Pada periode sama tahun lalu, pencapaian marketing sales pengembang Gandaria City ini sebesar Rp 2 triliun.

Sebagian besar perolehan marketing sales hingga akhir kuartal III 2015 disokong oleh penjualan landed house (rumah tapak) dengan kontribusi 52%. Sementara kondominium menyumbang 48%.

Adapun proyek landed house yang mendukung marketing sales PWON selama sembilan bulan pertama adalah Grand Pakuwon dan Pakuwon City. Harga properti di Grand Pakuwon Surabaya senilai di atas Rp 1 miliar.

Tahun ini PWON tidak berniat mengembangkan proyek baru. PWON hanya membidik marketing sales dari pengembangan proyek lama seperti Tunjungan Plaza 5 dan 6, perluasan Supermall Pakuwon, perumahan Grand Pakuwon dan pengembangan Grand Pakuwon City serta Kota Kasablanka II.

Untuk konstruksi properti, PWON mengalokasikan belanja modal (capex) Rp 2,1 triliun tahun ini., Ivy belum bisa menyampaikan penyerapan capex sampai saat ini. Sementara anggaran belanja modal akuisisi lahan tahun ini kemungkinan lebih besar dari tahun sebelumnya yang hanya Rp 300 miliar hingga Rp 400 miliar.

Ivy mengatakan, belanja lahan tahun ini bisa mencapai Rp 1 triliun. "Kalau kondisi seperti saat ini, lebih banyak orang menawarkan lahan ke kami," kata dia.

PWON berencana mengakuisisi lahan di sekitar proyek lama perseroan, seperti Kota Kasabalanka, Gandaria City, Pakuwon City dan Jalan TB Simatupang.

Hingga akhir September, PWON telah mengeluarkan Rp 450 miliar untuk belanja lahan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie