Perkembangan Agen Laku Pandai Perbankan Terus Melesat



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perkembangan agen laku pandai perbankan kian melesat. Agen laku pandai menghasilkan pendapatan non bunga bagi bank. Biaya yang dikeluarkan nasabah saat bertransaksi lewat agen akan dibagi dua antara bank dan agen.

Seperti PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) yang mencatatkan pendapatan non bunga atau fee based income yang diperoleh dari transaksi Agen BRILink adalah sebesar Rp 478 miliar. Hingga akhir April 2023 BRI telah memiliki 654 ribu agen yang tersebar di seluruh Indonesia.

Untuk para agen secara total bisa mendapatkan 2-3 kali lipat dari fee yang diterima oleh BRI. Khusus untuk CASA, AgenBRILink berhasil menghimpun dana murah sebesar Rp 19,7 triliun.


Corporate secretary BRI Aestika Oryza Gunarto menyampaikan, pada tahun 2023, AgenBRILink lebih berfokus pada penguatan ekosistem mikro dengan adanya partnership dengan Mantri yang merupakan tenaga pemasar BRI untuk segmen mikro.

Baca Juga: Bank Raya Bantu Agen BRILink Mengakses Produk Pinjaman Pinang Dana Talangan

"Dengan lebih dari 654 ribu AgenBRILink yang tersebar di seluruh Indonesia dan kolaborasi dengan Mantri BRI nantinya hal ini diharapkan dapat membangun ekosistem ekonomi mikro yang mandiri, salah satunya dalam hal penyaluran pinjaman melalui AgenBRILink Mitra UMi," ungkap Aestika kepada kontan.co.id, Jumat (19/5).

AgenBRILink Mitra UMi adalah Agen yang difokuskan untuk menyalurkan pinjaman Ultra Mikro kepada masyarakat, sehingga diharapkan mampu memberikan manfaat bagi seluruh pelaku UMKM dalam hal penyediaan modal usaha untuk menghindari praktek rentenir.

Selain itu, untuk peningkatan kualitas layanan AgenBRILink terus memberikan inisiatif dan terobosan baru dengan menambah fitur produk/layanan dan memaksimalkan partnership dengan BRI Grup yang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat seiring dengan penetrasi bisnis digital sehingga AgenBRILink dapat memaksimalkan perannya dari sekedar banking assistance menjadi sales/pemasar. 

Sementara PT Bank Tabungan Negara (BTN) mencatat fee base income yang diperoleh melalui layanan transaksi pada Agen BTN meningkat 118% dibandingkan pada periode yang sama di tahun sebelumnya. Adapun Fee base income tersebut diperoleh dari biaya transaksi yang dilakukan Nasabah BTN melalui Agen BTN.  

Kepala Divisi RFSD Bank BTN Pusat Ferry Sipatuhar mengatakan, sepanjang triwulan pertama tahun 2023, agen BTN telah melayani sebanyak 184 ribu transaksi atau tumbuh sekitar 218% dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Peningkatan transaksi yang terjadi pada Agen BTN disebut Ferry memberikan dampak pada fee base income bagi bank.

"Dalam rangka menarik minat dan kinerja layanan pada Agen BTN, Bank BTN memberikan komposisi sharing fee sebesar 30% Bank dan 70% Agen dengan tetap memperhatikan perkembangan bisnis yang berjalan," ujar Ferry.

Sementara kata Ferry akuisisi NOA baru yang dihasilkan dari Agen BTN tumbuh lebih dari dua kali lipat YOY dan dana yang dihimpun meningkat lebih dari tiga kali lipat YOY.

Tahun 2023 BTN menargetkan peningkatan pendapatan fee based income dari bisnis Agen BTN dapat meningkat 50% dibanding tahun sebelumnya, di mana peningkatan ini dihasilkan dari penambahan fitur transaksi dan perbaikan kualitas bisnis agen BTN yang berlokasi di segmen perumahan, segmen pendidikan dan segmen pasar/toko klontong.

Hingga saat ini PT Bank Negara Indonesia atau BNI juga tercatat memiliki 172.347 Agen yang disebut BNI Agen46 (tumbuh 8,8% YoY) yang tersebar di lebih dari 60.000 kelurahan/desa dengan pertumbuhan transaksi mencapai 13,7% secara YoY.

Baca Juga: Belum Ada Bank Digital yang Ideal, Semua Harus Benahi Kinerja dan Rangkul Ekosistem

Ronny Venir Direktur Network & Services BNI menjelaskan, secara pertumbuhan, fee yang diterima oleh BNI dari transaksi Agen46 meningkat 8,8% (MoM) dan peningkatan fee yang diterima BNI ini tentunya juga dialami oleh BNI Agen46. 

"Sampai dengan posisi April 2023, DPK yang dihimpun dari BNI Agen46 mampu tumbuh 13,2% secara YoY. Kami juga memiliki BNI Agen46 yang aktif dalam pemberian referral kredit, tentunya Agen tersebut telah melewati assessment, memiliki profil transaksi dan pendapatan yang baik serta memiliki customer base yang tinggi," kata Ronny.

Di akhir tahun 2023, BNI menargetkan transaksi BNI Agen46 yang bersifat chargeable dapat tumbuh minimal sebesar 10% secara YtD dari tahun 2022.

Ronny berharap keberadaan BNI Agen46 dapat menjadi channel point of sales BNI serta mendukung channel BNI Mobile Banking yang juga kaya akan fitur, sehingga BNI terus menjadi solusi bisnis serta mitra bagi Masyarakat yang lebih luas untuk menjawab kebutuhan transaksional perbankan.

"Tentunya peningkatan transaksi yang dihasilkan ini akan berkontribusi pada peningkatan Laba BNI," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .