Perkembangan krisis Covid-19 jadi biang kerok pelemahan IHSG pekan ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun pada perdagangan terakhir pekan ini. Jumat (7/5), IHSG turun 0,70% atau 41,93 poin ke 5.928,31 pada akhir perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dalam sepekan, IHSG melemah 1,12%.

Analis Philip Sekuritas Anugerah Zamzami Nasr mengungkapkan, pelemahan tersebut akibat sentimen yang terjadi selama sepekan ini, seperti perkembangan krisis Covid-19 di India yang melaporkan rekor jumlah penularan virus Covid-19. Menurut dia, investor mengkhawatirkan nasib pemulihan ekonomi global di tengah lonjakan kasus penularan virus Covid-19, dengan pengetatan aturan lockdown dan pembatasan sosial, di beberapa negara berkembang

"Rilis inflasi dan PDB Indonesia juga belum terlalu memompa kenaikan IHSG," ujar Zamzami kepada  kontan.co.id, Jumat (7/5).

Dia menambahkan, nanti malam investor menanti rilis data non-farm payrolls (NFP) AS untuk bulan April dengan ekspektasi NFP bertambah 1 juta orang atau lebih tinggi dari penambahan 916.000 di bulan Maret. Tingkat pengangguran diprediksi akan turun menjadi 5,8% dari 6% pada bulan Maret.

Baca Juga: IHSG melemah 1,12% sepekan meski asing mencatat net buy Rp 1,03 triliun

NFP bulan April juga akan jadi perhatian karena dapat menunjukkan tindakan Federal Reserve selanjutnya. "Sebelumnya the Fed berjanji untuk mempertahankan kebijakan suku bunga rendah dan langkah-langkah pelonggaran lainnya sampai yakin pasar tenaga kerja kuat dan inflasi lebih panas," terang Zamzami.

Selain itu, pekan depan ada rilis Indeks Kepercayaan Konsumen. Philip Sekuritas memproyeksikan IHSG pekan depan masih bergerak sideways dengan support dan resistance di level 5.850-5.980.

Baca Juga: Ini sederet faktor yang bikin IHSG melemah 1,12% dalam sepekan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati