Perkembangan rencana Brexit menekan poundsterling di hadapan dollar AS



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perkembangan voting rencana B Brexit memberi tekanan bagi pergerakan poundsterling untuk bisa kembai melanjutkan penguatanya terhadap rival utamanya dollar AS. Mengutip Bloomberg, Jumat (1/2) pasangan GBP/USD tercatat melemah 0,23% di level 1,3079. Analis Rifan Financindo Berjangka Puja Purbaya Sakti mengatakan, Perdana Menteri Inggris Theresa May terus mencoba membuka kembali negosiasi Brexit, termasuk kemungkinan penundaan Brexit dengan Uni Eropa. Dalam perkembangan voting Brexit, Parlemen Inggris menolak sejumlah amandemen termasuk amandemen yang mengusulkan perpanjangan Pasal 50 jika tidak ada kesepakatan yang dicapai hingga akhir Februari. Theresa May kemungkinan akan kembali ke meja negosiasi dan membahas kemungkinan terjadinya soft Brexit dengan Uni Eropa, setelah pejabat UE menolak. "Perkembangan voting rencana B Brexit ini tampaknya memberikan tekanan yang cukup berarti bagi poundsterling," kata Puja, Minggu (3/2). Sementara, dollar AS kembali menguat setelah tanda-tanda tentatif dari kemajuan perang dagang AS dan China diimbangi oleh survei yag menunjukkan lebih banyak kelemahan pada ekonomi China dan kawasan Asia lainnya. Presiden AS Donald Trump mengisyaratkan bahwa ada pembicaraan pertemuan puncak dengan Xi Jinping pada Februari sehingga dapat memastikan bahwa kenaikan lebih lanjut dalam tarif impor AS untuk barang-barang yang dijadwalkan mulai berlaku pada Maret dapat dihindari. Puja mengatakan hal tersebut memberikan dampak favorable bagi dollar AS, meski data nonfarm payroll AS mengindikasikan government shutdown yang berlangsung selama satu bulan lebih lalu, tidak berdampak signifikan pada payroll AS. Tingkat pengangguran memang sedikit naik dari 3,9% menjadi 4% di periode Januari 2019. Dollar AS dapat menguat tipis, satu jam setelah data dirilis. Senin (4/2) pukul 16.30 akan dirilis indikator ekonomi GB Construction PMI Januari yang konsesus proyeksikan akan turun dari 52,8 menjadi 52,4. Turunnya jumlah total dari Indeks Manajer Pembelian (PMI) Konstruksi di Inggris yang dirilis oleh Chartered Institute of Purchasing and Supply (CIPS) yang mengukur tingkat aktivitas manajer pembelian di industri konstruksi ini akan berdampak kurang menguntungkan bagi poundsterling. Selanjutnya pukul 22.000 akan dirilis indikator ekonomi pesanan pabrik AS bulan November yang diramal membaik dari sebelumnya -2,1% menjadi 0,2%. Naiknya persentase indeks pemesanan pabrik di AS yang mengukur perubahan nilai total pemesanan pembelian baru yang diterima perusahaan manufaktur ini akan berdampak positif bagi dollar AS sehingga akan memberikan sentimen negatif bagi poundsterling pada perdagangan selanjutnya. Secara teknikal Puja menganalisis Moving Average Exponential (EMA) mengecil dengan arah kurs turun, kemudian pada Vortex Indicator (VI) dengan kondisi blue over red yang mengecil, dengan arah kurs berpotensi terkoreksi. Indikator True Strenght Indicator (TSI) berada di area +23 yang menunjukkan kurs kurang kuat untuk naik. Secara umum GBP/USD masih berpotensi untuk melanjutkan koreksi pada perdagangan selanjutnya. Puja merekomendasikan trading sell untuk pasangan GBP/USD selama harga di bawah 1,3040. Resistance berada di antara 1,3116, 1,3151, 1,3224 dan support 1,3042, 1,3005, 1,2932.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Wahyu T.Rahmawati