Perkenalkan, alat untuk menekan risiko Covid-19 di area kerja dan ruang publik



KONTAN.CO.ID - BANDUNG. Masuk kantor bagi pegawai di saat pandemi adalah dilematis. Beraktivitas kembali demi melaksanakan tugas, tetapi harus berhadapan dengan risiko terpapar virus corona (Covid-19) yang kasat mata.

Oleh karena itu, harus ada upaya maksimal dengan menerapkan protokol kesehatan yang dianjurkan para ahli demi memutus mata rantai penularan Covid-19.

Baca Juga: Survei LIPI: Pengangguran akan bertambah 25 juta orang dalam tiga bulan ke depan


Ratih Asmana Ningrum, Biosafety Officer Laboratorium Biosafety Level-3 Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), menjelaskan penularan dapat  terjadi melalui kontak langsung maupun tidak langsung.

“Lingkungan yang harus diwaspadai adalah fasilitas umum yang tidak kita ketahui terdapat virus atau tidak. Kita harus menggunakan alat pelindung diri (APD) dengan baik dan benar. APD yang utama dan paling penting dapat kita pakai adalah yang sesuai dengan lingkungan dimana kita bekerja,” jelas dia, seperti dikutip lipi.go.id, Jumat (29/5) lalu.

Ratih menjelaskan, jenis APD berbeda-beda tergantung risiko lingkungan kerja. Lingkungan kerja dengan risiko tinggi yaitu kamar bedah, ruang rawat pasien. Kemudian lingkungan dengan risiko sedang yaitu laboratorium uji, dan lingkungan dengan risiko rendah seperti kantor.

Baca Juga: Awas, sampah plastik bakal meningkat selama masa PSBB di Jabodetabek

“APD untuk lingkungan dengan risiko rendah misalnya di perkantoran dapat memakai APD umum yaitu masker dan goggles atau memakai face shield. Yang penting kita dapat melindungi mata, hidung dan mulut dari droplet dan tempelan virus,” ujar Ratih.

Riset untuk pencegahan Covid-19

LIPI telah menyiapkan beberapa produk hasil penelitian terkait pencegahan penyebaran Covid-19 yang akan digunakan pada seluruh area perkantoran LIPI di berbagai kawasan. Diantaranya adalah pemanfaatan Ozon Nanomist.

“Ozon Nanomist secara teknis dapat dipakai untuk menggantikan disinfektan kimiawi di bilik yang telah ada dengan potensi risiko lebih rendah, selama dipakai mengikuti durasi dan ketentuan yang berlaku,” jelas Kepala Balai Pengembangan Instrumentasi LIPI, Anto Tri Sugiarto.

Ozon Nanomist adalah disinfektan yang berupa butiran uap air yang mengandung ozon nanobubble water yang akan menangkap dan mematikan virus dan bakteri yang berterbangan di udara dan di permukaan.

Baca Juga: Pemerintah tetapkan laboratorium LIPI di Cibinong bisa memeriksa Covid-19

“Ozon Nanomist mempunyai keunggulan yaitu efektif membunuh virus dan bakteri, tidak menggunakan bahan kimia, tidak meninggalkan residu dan yang paling penting aman untuk tubuh,” kata Anto.

Ozon Nanomist dapat dimanfaatkan di perkantoran dan sekarang sudah terpasang di Kantor Pusat LIPI di Jakarta. “Juga akan terpasang di Trans Jakarta, MRT Jakarta, dan Commuterline”, ungkap Anto.   Kedua, Simple- Smart UV-C Sanitizer (Si-SUSan) yaitu alat sterilisasi ruang portable menggunakan sinar UV-C yang dikendalikan secara cerdas untuk sterilisasi virus Covid-19.

Baca Juga: Survei LIPI: Sebanyak 41% pengusaha hanya mampu bertahan hingga Juli tahun ini

Yusuf Nur Wijayanto dari Pusat Penelitian Elektronika dan Telekomunikasi LIPI menjelaskan, Si-SUSan memancarkan sinar UV-C untuk menyinari langsung permukaan benda di ruangan.

Si-SUSan dapat mengatur beberapa parameter penyinaran melalui pengoperasioan di aplikasi Android. Si-SUSan dilengkapi sensor keamanan dari aktivitas manusia di sekitarnya.

"Si-SUsan dikembangkan dengan sangat sederhana, portable, dan murah sehingga dapat digunakan oleh rumah tangga, klinik atau puskesmas, kantor, sekolah dan lain-lain,” terang Yusuf.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sandy Baskoro