Perkiraan cuaca AS menggerus harga gas alam



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kenaikan harga gas alam pada musim gugur di Amerika Serikat (AS) terbukti hanya terjadi dalam jangka pendek lantaran cuaca dingin menghilang dari perkiraan. Suhu udara diprediksi normal di sepertiga wilayah Timur AS pada tanggal 24 - 28 November.

Proyeksi ini berubah dari pandangan Commodity Weather Group LLC sebelumnya yang menunjukkan kondisi lebih dingin akan menyapu seluruh wilayah Timur AS. Harga gas alam telah melonjak ke level tertinggi lima bulan pada pekan lalu lantaran adanya hembusan cuaca dingin mengangkat permintaan bahan bakar pemanas.

Permintaan gas alam telah meningkat secara cepat atau setidaknya normal selama musim dingin sehingga berhasil mengurangi stok gas alam setelah dua tahun beruntun cuaca musim panas terasa hangat. Meski ekspor ke Meksiko dan negara lain telah menyedot pasokan, tetapi produksi dari tambang gas alam terus memecahkan rekor sehingga menghidupkan kembali ancaman kekenyangan pasokan.


"Prakiraan cuaca berantakan lagi," kata John Kilduff, Founding Partner Again Capital LLC di New York, seperti dikutip Bloomberg. "Tidak ada kepastian kita akan mendapat permintaan pemanas seperti yang dialami minggu lalu," imbuhnya.

Mengutip Bloomberg, Rabu (15/11) pukul 18.30 WIB, harga gas alam kontrak pengiriman Desember 2017 di New York Mercantile Exchange tergerus 0,29% ke level US$ 3,09 per mmbtu dibanding sehari sebelumnya. Koreksi harga gas alam sudah terjadi selama tiga hari berturut-turut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati