Perkuat Bisnis Back Haul, Telkom (TLKM) Bakal Meluncurkan Satelit HTS



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten pelat merah, PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) melalui anak usahanya Telkomsat akan meluncurkan satelit dengan teknologi High Throughput Satellite (HTS) pada 21 Februari waktu Indonesia. 

Satelit ke-11 milik Telkom ini nantinya akan menempati slot orbit 113 derajat Bujur Timur (113 BT). Adapun satelit anyar ini bakal diluncurkan dari Florida, Amerika Serikat (AS) pada 20 Februari 2024 waktu setempat. 

Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah menuturkan, satelit bernama Merah Putih 2 ini akan diluncurkan langsung dari Cape Canaveral, Florida dengan menggunakan roket Falcon 9. 


"Saat ini Satelit Merah Putih 2 sudah berada di Cape Canaveral dan siap untuk diluncurkan dalam waktu dekat," ujar dia dalam siaran pers, Jumat (16/2). 

Baca Juga: Menilik Potensi Pembagian Dividen dari Emiten BUMN di Tahun Ini

Satelit Merah Putih 2 dengan kapasitas hingga 32 Gbps ini akan membawa transponder aktif yang terdiri dari frekuensi C-band dan Ku-band, yang akan menjangkau seluruh area Indonesia. 

“Satelit Merah Putih bentuk mendukung pemerataan konektivitas di seluruh Indonesia, melengkapi infrastruktur darat dan laut yang kami miliki," imbuh Ririek. 

Meski belum diluncurkan, TLKM menilai potensi bisnis back haul yang menjadi sasaran satelit ini terproyeksi sangat positif. Ini terlihat dari antusiasme calon pelanggan korporat maupun operator VSAT yang ingin menggunakan layanan satelit.

Baca Juga: Begini Kesiapan Telkom (TLKM) Antisipasi Lonjakan Data di Hari Pencoblosan

Dari sisi teknis, Direktur Utama Telkomsat Lukman Hakim Abd. Rauf menambahkan Satelit Merah Putih 2 mengandalkan platform Spacebus 4000B2 dengan usia desain 15 tahun.

Dia bercerita pembangunan satelit anyar ini melibatkan Thales Alenia Space yang bertanggung jawab dalam hal pabrikasi pembuatan satelit dan SpaceX sebagai perusahaan penyedia jasa peluncuran satelit. 

"Pemilihan mitra juga telah mempertimbangkan biaya per Gbps yang paling rendah sehingga menghasilkan satelit dengan kapasitas lebih besar dengan harga jual yang kompetitif,” kata Lukman. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati