Perkuat Bisnis Capital Market Syariah, BRI Danareksa Sekuritas Teken MoU dengan BSI



KONTAN.CO.ID - BRI Danareksa Sekuritas (“BRIDS”) resmi melakukan penandatanganan nota kesepahaman dengan PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI atau IDX: BRIS) untuk memperkuat bisnis capital market syariah BSI, bertepatan dengan kegiatan Investor and Client Appreciation dengan tema Growing Together Towards 2024, berlokasi di kantor pusat BSI, The Tower, Jakarta.

Penandatanganan nota kesepahaman tersebut dilakukan oleh Direktur Treasury & International Banking BSI Moh. Adib dan Direktur Investment Banking  Capital Market BRIDS Kevin Praharyawan, disaksikan oleh seluruh key stakeholders BSI yang terdiri dari Lembaga Negara, Manajer Investasi, Asuransi, Sekuritas dan Dana Pensiun.

Direktur Investment Banking Capital Market BRIDS Kevin Praharyawan mengungkapkan bahwa melalui penandatanganan nota kesepahaman ini, BRIDS ke depan akan menjadi salah satu perusahaan sekuritas yang mendukung BSI dalam menjalankan berbagai bisnis Perusahaan di pasar modal syariah.


“Kami berharap kerja sama ini tentunya dapat membuahkan hasil yang memuaskan, di mana BRIDS berkontribusi memberikan dampak positif kepada bisnis BSI, terutama di bidang capital market syariah yang saat ini sedang berkembang dengan sangat pesat,” tambah Kevin.

Sementara itu, Direktur Treasury & International Banking BSI Moh. Adib, menambahkan untuk memperkuat sinergi dengan investor dan klien dalam mendorong pertumbuhan ekosistem pasar modal syariah di Indonesia, BSI juga melakukan penandatanganan nota kesepahaman dengan beberapa mitra, salah satunya adalah PT BRI Danareksa Sekuritas (BRIDS) dalam rangka penguatan bisnis capital market.

PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) berhasil mencatat total asset under custody (AUC) hampir mencapai Rp83 triliun per November 2023 atau meningkat 75x sejak mulai beroperasi. Selain itu, BSI juga telah mengadministrasikan penerbitan sukuk senilai total Rp4,1 triliun. Hal ini sebagai bentuk nyata komitmen BSI untuk memperdalam dan memperkuat pasar modal syariah di Indonesia.

Adib juga menjelaskan bahwa BSI senantiasa berkomitmen untuk terus meramaikan industri pasar modal syariah melalui penyediaan berbagai instrumen baik di pasar primer maupun sekunder seperti reksa dana, sukuk, dan lain sebagainya. Hal ini terlihat dari volume transaksi sukuk per November 2023, di mana BSI berhasil mencatatkan volume transaksi sukuk dengan nasabah sebesar Rp10,6 triliun atau meningkat 221,2% (yoy).

Dari sisi bisnis treasury, transaksi forex pada bulan November 2023 mencapai USD 2,01 miliar  (meningkat 7,98% YoY) sedangkan transaksi sukuk dengan nasabah sampai dengan bulan November 2023  mencapai Rp10,58 triliun (meningkat 221,21%). Jumlah nasabah yang dilayani juga meningkat  pesat mencapai 313 NoA per November 2023 (meningkat 108,67%).

Tentang PT BRI Danareksa Sekuritas (www.bridanareksasekuritas.co.id)

PT BRI Danareksa Sekuritas didirikan pada tahun 1992, bergerak sebagai perantara perdagangan efek, penjamin emisi efek dan penasihat keuangan, yang merupakan entitas anak dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI atau Bank BRI) serta entitas asosiasi dari Holding BUMN Danareksa. Dengan pengalaman lebih dari 30 tahun sebagai one stop financial solution provider, perusahaan telah melayani nasabah baik individual maupun institusi; domestik maupun internasional; lembaga Pemerintah maupun swasta. BRI Danareksa Sekuritas memiliki pengalaman terbanyak dalam menangani  pasar modal, baik sebagai underwriter, broker dan financial advisor. Khusus untuk nasabah individu, perusahaan menyediakan digital multi-investment platform yang terintegrasi dan memudahkan nasabah dalam bertransaksi beragam produk pasar modal.

BRI Danareksa Sekuritas terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Tentang PT Bank Syariah Indonesia Tbk (www.bankbsi.co.id)

PT Bank Syariah Indonesia Tbk (“Bank Syariah Indonesia”) adalah bank hasil penggabungan dari tiga bank Syariah  milik BUMN yakni PT Bank Syariah Mandiri, PT Bank BNI Syariah, dan PT Bank BRIsyariah Tbk. yang mulai  beroperasi pada 1 Februari 2021. Penggabungan ini menyatukan kekuatan ketiga bank syariah tersebut dan  bertujuan untuk mengoptimalkan potensi keuangan dan ekonomi syariah Indonesia yang besar.

Didukung sinergi dengan perusahaan induk (Mandiri, BNI, BRI) serta komitmen pemerintah melalui Kementerian  BUMN, Bank Syariah Indonesia memiliki visi untuk menjadi salah satu dari 10 bank Syariah terbesar di dunia dari  sisi kapitalisasi pasar dalam 5 tahun ke depan.

Bank Syariah Indonesia berstatus sebagai perusahaan terbuka yang tercatat sebagai emiten di Bursa Efek  Indonesia (ticker code: BRIS). Pasca merger, Bank Syariah Indonesia adalah bank syariah terbesar di Indonesia. Per September 2023, Bank Syariah Indonesia memiliki total aset mencapai sekitar Rp320 triliun, Dana Pihak Ketiga (DPK) mencapai Rp 262 triliun, serta total pembiayaan Rp232 triliun.

Dengan kinerja finansial tersebut, Bank Syariah Indonesia masuk dalam daftar 10 besar bank terbesar di Indonesia  dari sisi aset. Dari sisi jaringan, Bank Syariah Indonesia didukung oleh lebih dari 1.100 outlet dan lebih dari 2.500  jaringan ATM yang tersebar di seluruh Nusantara.

Seluruh aset dan kekuatan ini akan dioptimalkan Bank Syariah Indonesia untuk memberikan layanan dan produk  finansial syariah yang lengkap dalam satu atap untuk memenuhi bermacam-macam kebutuhan nasabah dari  berbagai segmen, mulai dari UMKM, ritel, komersial, wholesale, dan korporasi baik dalam maupun luar negeri.

Baca Juga: BRI Danareksa Sekuritas Jadi Penjamin Emisi Obligasi IIF Rp 500 Miliar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti