Perkuat bisnis data, XL siaga capex Rp 8 triliun



SINGAPURA. Supaya bisa bersaing di industri telekomunikasi, operator seluler memang harus rajin berekspansi. Tak heran, PT XL Axiata Tbk menyiapkan belanja modal alias capex berkisar Rp 8 triliun-Rp 9 triliun untuk tahun ini. Dana itu sebagian besar akan digunakan untuk memperkuat bisnis layanan data.Presiden Direktur XL Axiata Hasnul Suhaimi memaparkan, sekitar 70% belanja modal akan digunakan untuk investasi layanan data, seperti memperkuat infrastruktur. "Tahun ini, kami akan membangun sekitar 6.000-7.000 base transceiver station (BTS) baru," ungkapnya, Sabtu (9/2).Sejauh ini, perusahaan berkode saham EXCL ini sudah memiliki total 39.452 BTS. Rinciannya, sebanyak 13.142 BTS 3G Node B, dan sekitar 26.310 BTS 2G.Menurut Hasnul, sumber pendanaan belanja modal sebagian berasal dari kas internal. Sementara, sisanya akan didapat dari pinjaman perbankan maupun hasil penerbitan obligasi. General Manager Investor Relation XL Feiruz Ikhwan mengaku, perusahaan telah mengantongi pinjaman sejumlah Rp 3 triliun dari Bank Mandiri. Fasilitas pinjaman ini terbagi dalam dua tahap. Tahap pertama, Rp 500 miliar sudah digunakan untuk belanja modal tahun lalu. Nah, sisa pinjaman Rp 2,5 triliun akan dikucurkan pada tahun ini, dan akan digunakan untuk belanja modal.Belakangan ini, XL memang kian serius meningkatkan kualitas layanannya. Maklum, operator terbesar ketiga di Indonesia ini berambisi memiliki 50 juta pelanggan hingga penghujung tahun ini. Asal tahu saja, hingga akhir tahun lalu, perusahaan sudah meraih total 45,8 juta pelanggan.Sebelumnya, di tempat terpisah, Direktur Pemasaran XL Axiata Joy Wahyudi bilang, demi mencapai target pelanggan itulah, makanya perusahaan fokus memperkuat layanan data, dengan menambah infrastruktur BTS.  "Tahun lalu jumlah pelanggan data kami mencapai 60% dari total pelanggan. Tahun ini, kami harapkan bisa tumbuh menjadi 75% dari total pelanggan," ungkap Joy, beberapa waktu lalu.Pendapatan naik 8%Seiring rencana ekspansi penambahan BTS, Hasnul berharap tahun ini perusahaan bisa meraup pertumbuhan pendapatan sama atau bahkan lebih tinggi dari rata-rata industri, yaitu sekitar 7%-8%.Laporan keuangan XL menyebutkan, sepanjang 2012, perusahaan berhasil meraup pendapatan Rp 21,3 triliun, atau naik 15% dibanding tahun sebelumnya. Jika tahun ini diperkirakan tumbuh 7%-8%, maka pendapatan perusahaan tahun ini bisa mencapai Rp 22,79 triliun-Rp 23 triliun.Hasnul memperkirakan, kontribusi layanan data terhadap pendapatan perusahaan bisa mencapai 22%-23% pada tahun ini. Target tersebut lebih tinggi 20% ketimbang kontribusi tahun lalu. Sedangkan, layanan suara (voice) yang selama ini menyumbang pendapatan sebanyak 50%, diperkirakan kontribusinya bakal turun sekitar 3%-4%, menjadi 46%-47%. Sementara, layanan short message service (SMS) kemungkinan menyumbang pemasukan sekitar 28%, sama seperti tahun lalu. Adapun, kontribusi layanan konten diharapkan naik dari 2% menjadi 3% pada tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Dupla Kartini