KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Berubahnya perilaku konsumen dan pasar yang semakin dipengaruhi teknologi internet mendorong PT Kalbe Farma Tbk memperkuat bisnis digitalnya. Oleh karena itu, emiten farmasi bekode KLBF itu menyiapkan dana Rp 100 miliar hingga Rp 200 miliar setiap tahun untuk pengembangan. Mencermati hal ini, Analis Panin Sekuritas Rendy Wijaya berpendapat, saat ini inovasi digital rata-rata masih baru dilakukan, Oleh karenanya dampak atau kontribusi terhadap kinerja cenderung minim. Akan tetapi, untuk prospek atau outlook ke depan, Rendy melihat inovasi ini akan menuju arah positif. "Ini seiring dengan pandemi Covid-19 yang turut mempercepat transformasi digital di berbagai sektor termasuk sektor kesehatan dan farmasi. Sehingga perubahan seperti penggunaan platform-platform berbasis teknologi digital dan online juga saya perkirakan akan bertahan dalam waktu yang panjang," jelas Rendy kepada Kontan.co.id, Minggu (17/10).
Perkuat bisnis digital, ini rekomendasi analis pada saham Kalbe Farma (KLBF)
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Berubahnya perilaku konsumen dan pasar yang semakin dipengaruhi teknologi internet mendorong PT Kalbe Farma Tbk memperkuat bisnis digitalnya. Oleh karena itu, emiten farmasi bekode KLBF itu menyiapkan dana Rp 100 miliar hingga Rp 200 miliar setiap tahun untuk pengembangan. Mencermati hal ini, Analis Panin Sekuritas Rendy Wijaya berpendapat, saat ini inovasi digital rata-rata masih baru dilakukan, Oleh karenanya dampak atau kontribusi terhadap kinerja cenderung minim. Akan tetapi, untuk prospek atau outlook ke depan, Rendy melihat inovasi ini akan menuju arah positif. "Ini seiring dengan pandemi Covid-19 yang turut mempercepat transformasi digital di berbagai sektor termasuk sektor kesehatan dan farmasi. Sehingga perubahan seperti penggunaan platform-platform berbasis teknologi digital dan online juga saya perkirakan akan bertahan dalam waktu yang panjang," jelas Rendy kepada Kontan.co.id, Minggu (17/10).