Perkuat bisnis M2M, Telkomsel bidik tiga industri



JAKARTA. Untuk memacu bisnis layanan Machine to Machine (M2M), PT Telekomunikasi Seluler (Telkomsel) mulai membidik sektor otomotif, keuangan dan utilities (perangkat rumah tangga).

Berdasar riset Machina tahun lalu, tahun ini potensi pasar M2M di Indonesia diproyeksikan mencapai 4,7 miliar konektivitas (sambungan). Pangsa pasar tersebut diprediksikan bakal terus membesar setiap tahunnya. Masih berdasarkan riset yang sama, pada 2020 jumlah konektivitas M2M akan naik menjadi 20,9 miliar. Vice President Technology and System Telkomsel Ivan C Permana menyatakan, salah satu pendongkrak pertumbuhan konektivitas ini adalah segmen industri. Itu sebabnya, Telkomsel akan giat menyasar segmen ini. "Segmen industri vertikal yang berpotensi menjadi pengguna M2M adalah smart enterprise management, manufaktur, ritel, utilities dan otomotif. Untuk itu, Telkomsel tahun ini fokus di otomotif, keuangan dan utilities," ujarnya, Rabu (22/1). Untuk mendukung bisnis ini, Telkomsel tengah mengembangkan solusi berbasis M2M berupa Driving Analytic, Smart Metering, Smart Agriculture, juga Smart Home. Dalam pengembangan ini Telkomsel bekerja sama dengan Jasper Wireless sebagai penyedia platform. "Platform kami adalah Control Center yang mengatur semuanya. Platform ini berbasis cloud sehingga memudahkan pelanggan korporat," imbuh dia. Sekedar informasi, M2M adalah pertukaran data secara otomatis atau secara periodik antar mesin ke mesin melalui jaringan nirkabel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Hendra Gunawan