Perkuat Bisnis, Perikanan Indonesia Gandeng Tiga Perusahaan China



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perikanan Indonesia (Perindo), anggota ID FOOD, kian memperkuat sektor perikanan dengan menggaet tiga perusahaan China di acara Indonesia-China Business Forum yang digelar di Beijing, Senin (16/10).

Indonesia-China Business Forum merupakan rangkaian gelaran Belt and Road Initiative yang mempertemukan langsung Presiden Joko Widodo dan Presiden Republik Rakyat China Xi Jinping.

Belt and Road Initiave merupakan program investasi China dalam program pembangunan infrastruktur di seluruh dunia. Investasi secara masif ini telah menjangkau lebih dari 150 negara, termasuk Indonesia. Proyek-proyek di bawah inisiatif ini termasuk kereta api berkecepatan tinggi Jakarta-Bandung atau Whoosh yang telah diluncurkan senilai US$ 7,3 miliar.


Presiden Joko Widodo hadir dalam kunjungan bilateral untuk bertemu dengan Presiden Xi Jinping dalam Belt and Road Initiave yang ke-3 di Beijing. Selain bertemu dengan Presiden Xi Jinping, Presiden yang akrab disapa Jokowi ini juga bertemu dengan Perdana Menteri China Li Qiang dan Ketua Parlemen China Chao Leqi.

Baca Juga: Meski Ada El-Nino, Target Produksi Beras Tahun Depan Dipatok 35 Juta Ton

Jokowi membahas tiga isu prioritas penting untuk dibahas antara kedua negara. Di antaranya adalah peningkatan ekspor Indonesia, peningkatan investasi, dan pembangunan ketahanan pangan.

Dalam lawatannya ke China, Presiden Jokowi didampingi oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi ad interim sekaligus Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, dan Seskab Pramono Anung.

Dalam acara yang sama, Perikanan Indonesia berhasil menggaet tiga perusahaan asal China untuk memajukan industri perikanan. Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman antara Perikanan Indonesia dengan Zhejiang Ocean Fisheries Co., Ltd dan China Sam Enterprise Group Limited tentang rencana kerja sama operasional penangkapan ikan terukur serta dengan Shanghai Seafirst Co., Ltd tentang pengembangan bisnis produk perikanan terpadu.

Dalam Forum Bisnis Internasional yang langsung disaksikan oleh Presiden Jokowi ini, Perikanan Indonesia berkesempatan naik podium untuk menandatangani kerja sama dengan perusahaan China yang dilakukan oleh Direktur Utama Perikanan Indonesia Sigit Muhartono. Prosesi penandatanganan ini juga disaksikan oleh Deputi Sumber Daya Maritim Kementerian Bidang Kemaritiman dan Investasi Firman Hidayat.

“Kami berharap dukungan penuh dari pemerintah terhadap sektor perikanan di Indonesia. Perikanan Indonesia adalah satu-satunya BUMN di bidang perikanan dan siap berkontribusi lebih besar demi kemajuan sektor perikanan di Indonesia,” jelas Sigit dalam siaran pers yang diterima Kontan, Selasa (17/10).

Sigit melanjutkan, peran Perikanan Indonesia sangat vital dan strategis dalam keberlangsungan bisnis perikanan dari hulu hingga hilir. Hal ini terlihat dari upaya perusahaan memaksimakan potensi perikanan yang sangat besar yakni 12 juta ton tangkapan ikan per tahun.

Dalam kegiatannya, Perikanan Indonesia mengelola pelabuhan perikanan serta mengolah, memproduksi dan memasarkan hasil perikanan baik untuk pasar domestik maupun internasional. Perikanan Indonesia juga mengelola pabrik pakan ikan untuk menyuplai kebutuhan para nelayan.

Perikanan Indonesia senantiasa menggenjot ekspor produk perikanan guna meningkatkan pendapatan pajak dan dividen bagi negara. Peta ekspor perusahaan tersebar di beberapa negara antara lain Amerika Serikat, China, Jepang, Korea Selatan, Singapura, dan Taiwan.

Baca Juga: Pemerintah akan Perluas Hilirisasi Budidaya Rumput Laut ke Maluku Utara

Untuk ke depannya, Perikanan Indonesia menargetkan ekspor ke China sebesar US$28 juta pada 2024. Target ini dihitung dari kapasitas produksi pada 18 kantor cabang dan unit Perikanan Indonesia yang memiliki portofolio Fish Processing and Trading.

Lebih lanjut, Perikanan Indonesia telah memiliki captive market seafood di China dengan Freshippo (Alibaba Group) dan Vanguard. Kedua buyer ini adalah ritel terbesar nomor satu dan dua di China dengan penjualan seafood US$ 3,8 miliar per tahun.

Untuk menangkap peluang tersebut, Perikanan Indonesia akan menjajaki secara serius kemungkinan memiliki kantor perwakilan di China. Hal ini bertujuan untuk penetrasi pasar yang lebih besar dengan jangkauan yang lebih luas di China.

Selain Perikanan Indonesia, BUMN lain yang diundang hadir dalam Indonesia-China Business Forum antara lain PLN, MIND ID, ANTAM, Krakatau Steel, KAI, INKA, Pelindo, Perindo, BNI, Mandiri, Telkom, Danareksa, Biofarma, Pertamina, dan Bulog.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi