Perkuat Ekonomi Nasional, Kemenperin Terus Kawal Kinerja Industri Kendaraan Roda Dua



KONTAN.CO.ID - Kementerian Perindustrian menyampaikan apresiasi kepada pelaku industri otomotif, khususnya kendaraan roda dua, yang terus berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Di tengah ketidakpastian ekonomi global, industri kendaraan roda dua menunjukkan daya tahannya dengan terus menciptakan inovasi sekaligus menyumbang pendapatan devisa yang signifikan bagi negara.

“Industri kendaraan roda dua di Indonesia menunjukkan tren peningkatan pasca pandemi COVID19 dimana pada tahun 2021 produksi sebesar 5,861 juta unit dengan penjualan domestik 5,058 juta unit, hingga pada 2023 produksi mencapai 6,807 juta unit dengan penjualan domestik sebesar 6,237 juta unit.

Pemerintah berharap tren tersebut terus berlanjut di tahun depan, karena kontribusi industri kendaraan bermotor roda dua akan membantu target pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 8% yang dicanangkan oleh Bapak Presiden Prabowo Subianto,” ujar Wakil Menteri Perindustrian Faisol Riza saat membuka pameran Indonesia Motorcycle Show (IMOS) 2024 di ICE BSD, Tangerang, Rabu (30/10).


Tidak hanya sebagai alat transportasi, kendaraan bermotor juga dikenal sebagai kendaraan masyarakat yang sangat menunjang aktivitas mereka di berbagai daerah, mulai dari kota besar hingga daerah. Kemajuan dalam industri kendaraan bermotor berkembang sangat cepat. Selain kendaraan bermotor yang menggunakan teknologi Internal Combustion Engine (ICE), kini masyarakat dapat mengendarai kendaraan roda dua listrik berbasis baterai dengan energi terbarukan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Kemenperin mencatat, terdapat 55 perusahaan sepeda motor listrik yang memproduksi kurang lebih 1,51 juta unit per tahun. Tahun ini, populasi kendaraan motor listrik di Indonesia juga meningkat menjadi 172 ribu, naik sekitar 48% dari jumlah 116 ribu tahun 2023. “Ini artinya bahwa pasar akan terus bertambah. Mungkin orang sudah mulai menyadari bahwa kendaraan roda dua listrik sudah menjadi kebutuhan dan lifestyle,” ujar Wamenperin.

Di samping perkembangannya, industri sepeda motor telah berhasil pula mendukung rantai pasok lokal dengan melibatkan industri Usaha Kecil dan Menengah (UKM) menjadi bagian dari ekosistem produksi kendaraan bermotor roda dua, serta menambah jumlah lebih dari lima juta tenaga kerja. Hingga saat ini, tingkat komponen dalam negeri (TKDN) pada produksi sepeda motor sudah mencapai lebih dari 60%, yang berarti mencerminkan kemandirian industri otomotif Indonesia semakin tinggi.

Dalam rangka mendukung daya beli kendaraan bermotor listrik, Kementerian Perindustrian menjalankan program bantuan untuk pembelian Kendaraan Listrik Berbasis Baterai (KLBB) roda dua sesuai dengan Permenperin Nomor 6 Tahun 2023. Melalui program ini, masyarakat akan mendapatkan bantuan pembelian sekitar Rp7 juta per unit dengan syarat nilai TKDN produk yang ingin dibeli harus di atas 40%.

“Kemenperin mengapresiasi pabrikan yang terus memperkenalkan lini produksi EV pada pameran IMOS 2024 ini. Upaya ini akan menjadi bagian dari dukungan sektor industri terhadap penggunaan energi terbarukan. Karenanya, Kemenperin juga mencanangkan industri berbasis energi terbarukan ini harus menjadi titik tolak untuk membangun perindustrian di masa-masa yang akan datang,” jelas Faisol.

IMOS 2024 merupakan pameran sepeda motor terbesar di Indonesia yang menampilkan berbagai inovasi teknologi, produk terbaru, dan aksesoris dari berbagai produsen sepeda motor. Dengan fokus pada kendaraan ramah lingkungan dan teknologi masa depan, IMOS 2024 menjadi platform bagi pelaku industri untuk memperkenalkan lini produk terbaru mereka kepada masyarakat Indonesia.

Ajang IMOS 2024 menjadi momentum penting bagi masyarakat dan industri untuk memahami perkembangan teknologi terkini, khususnya sepeda motor listrik. Kegiatan tersebut diharapkan memberikan kontribusi yang positif bagi ekosistem dan neraca industri otomotif nasional.

Ketua Umum Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) Johannes Loman menyampaikan, IMOS 2024 menggunakan area pameran yang lebih luas, yaitu 15 ribu meter persegi, diikuti oleh 19 merek motor dan lebih dari 40 merek industri pendukung.

Ia menyampaikan, AISI menargetkan penjualan sepeda motor pada 2024 bisa mencapai 6,3-6,4 juta unit, dengan potensi permintaan di tahun depan sekitar 6,4-6,7 unit. “Kami melihat pasar sepeda motor masih akan bertumbuh dan berkontribusi positif bagi perkembangan ekonomi,” ujarnya.

Baca Juga: AISI Siap Gelar Kembali Indonesia Motorcycle Show (IMOS) 2024

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti