KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk memperkuat implementasi prinsip berkelanjutan dalam menjalankan bisnis. Berkat upaya itu, MCSI ESG Rating mengerek rating BRI dari BBB pada 2021 menjadi A di 2022. Peningkatan ini didorong oleh berbagai inisiatif ESG yang dijalankan BRI selama tahun 2022. Meliputi aktivitas
green banking, program
eco-efficiency, pengelolaan emisi karbon, pengelolaan risiko perubahan iklim. Juga peningkatan inklusi keuangan, pengelolaan
human capital, peningkatan tanggung jawab sosial perusahaan. Serta penerapan
good corporate governance, pengelolaan bisnis etik dan peningkatan
cyber security.
Direktur Kepatuhan BRI Ahmad Solichin Lutfiyanto mengatakan, kemampuan pengelolaan ESG BRI memiliki arah dan strategi yang jelas sebagai bagian dari
value creation untuk seluruh stakeholders. "Adanya peningkatan rating MCSI ESG dari BBB ke A mencerminkan bahwa perusahaan terus berusaha menerapkan prinsip keberlanjutan, dan diharapkan mampu memperkuat nilai-nilai tata kelola perusahaan bagi BRI, untuk terus diimplementasikan dalam berbagai model bisnis perseroan," ujarnya dalam keterangan resmi pada Minggu (26/2).
Baca Juga: Dorong Digitalisasi Perusahaan Pembiayaan, BRI Gandeng Astra Credit Companies Group Lanjutnya, BRI terus mendorong penguatan penerapan prinsip keberlanjutan yang sudah dimulai bahkan sejak BRI didirikan pada tahun 1895. Seiring perjalanannya, BRI berkembang menjadi bank yang fokus melayani nasabah UMKM, serta memperluas jangkauan inklusi keuangan dan literasi keuangan di Indonesia, melalui pembentukan Holding Ultra Mikro bersama dengan Pegadaian dan PNM. BRI juga telah memiliki kebijakan berperilaku saling menghormati di tempat kerja (
respectful workplace policy) dan kebijakan kesehatan dam keselamatan kerja (
occupational health & safety policy). BRI juga terus berupaya menjaga porsi keberagamaan serta kesetaraan atau
diversity and equality pekerja. Dari sisi bisnis, BRI berupaya menerapkan prinsip keberlanjutan baik dalam penyaluran kredit kepada nasabah, maupun penghimpunan dana. Sampai dengan Desember 2022, tercatat BRI telah menyalurkan kredit kepada kegiatan usaha berkelanjutan sebesar Rp 694,9 triliun, atau setara dengan 67,5% dari total portofolio kredit BRI. Hingga saat ini, BRI juga telah melakukan penghimpunan dana berbasis ESG melalui penerbitan Sustainability Bond senilai US$ 500 juta pada tahun 2019. Hingga tahun 2022, dana yang terhimpun dari penerbitan bond tersebut, telah disalurkan dalam bentuk kredit ke sektor hijau sebesar 25,7% dan ke sektor sosial sebesar 74,3%.
Selain itu, di tahun 2022, BRI menerbitkan Green Bond senilai Rp5 triliun, di mana 80% dana yang terhimpun, disalurkan ke KUBL (Kegiatan Usaha Berwawasan Lingkungan), dan 20% disalurkan ke sektor sosial.
BRI telah melakukan berbagai inisiatif untuk mendukung Pencapaian Net Zero Emission Targets Indonesia, dimulai dari perhitungan emisi gas rumah kaca pada tahun 2020, mencakup emisi pada Scope 1, Scope 2, dan Sebagian Scope 3. Pada tahun 2022, BRI bergabung ke dalam kerja sama global (global partnership) yaitu PCAF (Partnership for Carbon Accounting Financials) demi menyempurnakan perhitungan emisi BRI dengan menyertakan perhitungan
financed emissions. BRI juga melakukan upaya
operational eco-efficiency program yang bertujuan untuk menurunkan emisi Perusahaan yang bersumber dari kegiatan operasional, melalui inisiatif Zero Waste to Landfill Program, penggunaan mobil dan motor listrik sebagai kendaraan operasional kantor, serta mengajak masyarakat, terutama Desa BRILiaN dan nasabah KUR BRI untuk turut serta menjaga lingkungan melalui program BRI Menanam. Sebagai bentuk penerapan
sustainability governance, BRI telah membentuk Komite ESG pada tahun 2021, yang merupakan forum bagi jajaran direksi dalam memonitor dan mengevaluasi implementasi ESG di BRI. BRI juga telah memiliki
road map kebijakan teknologi informasi dan
cyber security. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari