JAKARTA. Segmen mobil komersial masih menjadi bisnis terbesar bagi PT Goodyear Indonesia Tbk (GDYR). Tahun lalu, porsi penjualan ban untuk mobil komersial sekitar 75% dan mobil penumpang 25%. Utamanya jenis truk dan bus, menjadi segmen kendaraan yang paling banyak menggunakan ban Goodyear. Untuk memperkuat bisnis di ban komersial, Goodyear bakal meluncurkan varian ban terbaru mereka, yakni S700 Plus. Tipe baru ini bakal diperuntukkan bagi kendaraan bus dengan ukuran di atas R15. “Rencananya Agustus tahun ini kita luncurkan,” sebut Wicaksana Subroto, Corporate Communication PT Goodyear Tbk, disela Public Expose, Jakarta (17/5). Mengenai bisnis di kuartal I, emiten berkode GDYR ini belum mau membeberkannya. Kata Wicak, porsi penjualan segmen komersial dan penumpang di triwulan pertama kurang lebih masih sama dengan tahun lalu. Ketika ditanya jumlah capital expenditure (capex) tahun ini, GDYR pun enggan menerangkannya. Soal ekspansi bisnis, perusahaan ban tertua di Indonesia ini belum akan menambah gerai dan produksi secara khusus. Wicak mengatakan saat ini pabrik GDYR memiliki kapasitas produksi 12.000 ban setiap harinya. Namun utilisasinya belum mencapai 100%. Berdasarkan laporan keuangan, realisasi hasil produksi pada tahun 2016 sebesar 2.196.365 ban dengan pemakaian hari kerja sebanyak 279, sehingga output produksi ban rata-rata per harinya adalah sebesar 7.880 unit ban.
Perkuat komersil, Goodyear bakal rilis ban baru
JAKARTA. Segmen mobil komersial masih menjadi bisnis terbesar bagi PT Goodyear Indonesia Tbk (GDYR). Tahun lalu, porsi penjualan ban untuk mobil komersial sekitar 75% dan mobil penumpang 25%. Utamanya jenis truk dan bus, menjadi segmen kendaraan yang paling banyak menggunakan ban Goodyear. Untuk memperkuat bisnis di ban komersial, Goodyear bakal meluncurkan varian ban terbaru mereka, yakni S700 Plus. Tipe baru ini bakal diperuntukkan bagi kendaraan bus dengan ukuran di atas R15. “Rencananya Agustus tahun ini kita luncurkan,” sebut Wicaksana Subroto, Corporate Communication PT Goodyear Tbk, disela Public Expose, Jakarta (17/5). Mengenai bisnis di kuartal I, emiten berkode GDYR ini belum mau membeberkannya. Kata Wicak, porsi penjualan segmen komersial dan penumpang di triwulan pertama kurang lebih masih sama dengan tahun lalu. Ketika ditanya jumlah capital expenditure (capex) tahun ini, GDYR pun enggan menerangkannya. Soal ekspansi bisnis, perusahaan ban tertua di Indonesia ini belum akan menambah gerai dan produksi secara khusus. Wicak mengatakan saat ini pabrik GDYR memiliki kapasitas produksi 12.000 ban setiap harinya. Namun utilisasinya belum mencapai 100%. Berdasarkan laporan keuangan, realisasi hasil produksi pada tahun 2016 sebesar 2.196.365 ban dengan pemakaian hari kerja sebanyak 279, sehingga output produksi ban rata-rata per harinya adalah sebesar 7.880 unit ban.
BERITA TERKAIT
Investasi
