KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah tren suku bunga yang masih tinggi, sejumlah bank berupaya menghimpun dana murah untuk memperkuat likuiditas, tidak terkecuali bank digital. PT Allo Bank Indonesia Tbk (
BBHI) mulai melakukan strategi bisnis untuk memperkuat likuiditas. Salah satunya dengan mengembangkan manfaat dari produk-produk tabungan dengan meluncurkan beragam inovasi layanan seperti mengelola tabungan dan memisahkannya menjadi beberapa pos sesuai kebutuhan nasabah. "Layanan Allo Bank mengikuti gaya hidup generasi muda yang bebas dan dinamis, seperti pembukaan rekening yang cepat dan mudah melalui digital, dibebaskan dari segala biaya administrasi bulanan, penarikan tabungan kapan saja tanpa dikenakan biaya penalti," kata Direktur Utama Allo Bank Indra Utoyo kepada KONTAN, Selasa (2/1).
Baca Juga: Dua Bank Digital Ini Optimistis Kinerja Akan Tumbuh Lebih Baik di Tahun Depan Sebagai informasi, per periode 9 bulan pertama tahun 2023, DPK untuk tabungan naik 38% secara tahunan ke Rp 426 miliar dibandingkan Rp 309 miliar pada periode tahun sebelumnya.
Selain itu, Allo Bank juga akan memberikan suku bunga 4,0% hingga 6,5% untuk nasabah dan disesuaikan dengan jangka waktu penyimpanan. Sehingga semakin lama penyimpanannya, maka semakin besar juga suku bunga yang akan didapat.
Baca Juga: Indonesian Digital Banks Boost Credit Through Business Ecosystem Indra optimistis strategi itu akan memberikan keleluasaan kontrol finansial bagi generasi muda sesuai dengan gaya hidup yang modern namun tetap fokus terhadap kebebasan finansial. Sehingga Allo Bank mampu menggaet nasabah muda ke depannya dan menghimpun dan murah. Sebelumnya Allo Bank telah meluncurkan fitur Allo Grow. Salah satu fitur unggulan Allo Grow adalah nasabah berpeluang memperoleh suku bunga tinggi hingga 6,5% per tahun dengan mekanisme suku bunga berjenjang berdasarkan jangka waktu penyimpanan. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli