KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Raya Indonesia Tbk berencana melakukan penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHETD) dalam waktu dekat. Bank bersandi saham
AGRO ini bakal melakukan
rights issue sebanyak-banyaknya 3,5 miliar saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham yang akan ditawarkan melalui PMHMETD. Direktur Bank Raya, Akhmad Fazri, menyatakan, pelepasan saham baru itu setara dengan 15,39% dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan pada tanggal 31 Juli 2022.
Ia menyebut jumlah maksimal saham ini merupakan perkiraan dan penetapannya akan diatur sesuai dengan ketentuan yang berlaku. “Dana tunai yang diperoleh perseroan dalam PMHMETD, akan digunakan untuk memperkuat permodalan perseroan yang dapat digunakan sebagai ekspansi modal kerja dalam penyaluran kredit sehingga diharapkan akan berkontribusi positif terhadap kinerja keuangan perseroan,” seperti tertulis dalam keterbukaan informasi
rights issue Bank Raya pada Rabu (17/8).
Baca Juga: Menakar Transaksi Akuisisi Bank-Bank Kecil, Mana yang Paling Murah? Adapun penguatan struktur permodalan ini diharapkan mendukung kegiatan usaha perseroan ke depan, yang pada akhirnya akan menciptakan
value bagi pemegang saham dan para pemangku kepentingan serta untuk pemenuhan kewajiban Perseroan berdasarkan POJK No. 12/2020 tentang konsolidasi bank. Anak perusahaan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk ini telah mencanangkan aspirasi baru menjadi
“The Best Digital Bank by Becoming House of Fintech & Home for Gig Economy”. Dengan aspirasi ini, maka Bank Raya memiliki arah kebijakan untuk melakukan pengembangan produk bank digital (digital
saving dan digital
lending) melalui pendekatan B2C dengan menggunakan
direct sales dari
community branch. Juga melalui pendekatan B2B2C dengan menjalin
business partnership dengan Fintech untuk memperkuat
customer base.
Baca Juga: Bank Kecil Masih Menanti Investor Baru Perseroan juga berencana untuk melakukan implementasi teknologi untuk memperkuat infrastruktur digital, melakukan pengembangan digital
talent, serta melakukan pengelolaan
legacy business secara
prudent. Untuk mengakselerasi transformasi tersebut, perseroan berencana membangun pondasi keuangan yang kuat untuk
business model yang baru melalui penguatan permodalan yang selanjutnya dapat digunakan sebagai ekspansi modal kerja dalam menyalurkan pinjaman maupun memperkuat pendanaan kepada segmen market yang baru, terutama segmen Gig Economy. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli