JAKARTA. Kondisi likuiditas yang ketat masih membayangi perbankan pada tahun depan. Atas dasar itulah, Bank Internasional Indonesia (BII) berencana menerbitkan saham baru (rights issue) untuk memperkuat permodalan. Melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) BII, Jumat (28/11), mereka akan menerbitkan saham baru sebanyak 6,77 miliar saham. Setiap pemegang sembilan saham lama BII berhak membeli satu saham baru. Dengan harga rights issue sebesar Rp 221 per saham, BII berpeluang meraup dana Rp 1,5 triliun. Dananya digunakan untuk memperkuat modal sehingga rasio kecukupan modal (CAR) meningkat jadi 15,55%. Per September 2014, CAR BII masih 14,17%. Sekadar informasi, pemegang saham mayoritas BII, Maybank Offshore Corporate Services (Labuan) Sdn. Bhd dan Sorak Financial Holding Pte Ltd (anak usaha Maybank), bakal membeli saham baru BII sehingga kepemilikannya tak terdilusi. Agar berjalan mulus, BII telah menunjuk Maybank Kim Eng Securities sebagai pembeli siaga rights issue.
Perkuat modal, BII rights issue Rp 1,5 triliun
JAKARTA. Kondisi likuiditas yang ketat masih membayangi perbankan pada tahun depan. Atas dasar itulah, Bank Internasional Indonesia (BII) berencana menerbitkan saham baru (rights issue) untuk memperkuat permodalan. Melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) BII, Jumat (28/11), mereka akan menerbitkan saham baru sebanyak 6,77 miliar saham. Setiap pemegang sembilan saham lama BII berhak membeli satu saham baru. Dengan harga rights issue sebesar Rp 221 per saham, BII berpeluang meraup dana Rp 1,5 triliun. Dananya digunakan untuk memperkuat modal sehingga rasio kecukupan modal (CAR) meningkat jadi 15,55%. Per September 2014, CAR BII masih 14,17%. Sekadar informasi, pemegang saham mayoritas BII, Maybank Offshore Corporate Services (Labuan) Sdn. Bhd dan Sorak Financial Holding Pte Ltd (anak usaha Maybank), bakal membeli saham baru BII sehingga kepemilikannya tak terdilusi. Agar berjalan mulus, BII telah menunjuk Maybank Kim Eng Securities sebagai pembeli siaga rights issue.