KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Nationalnobu Tbk (
NOBU) memilih untuk tidak membagikan dividen dari Tahun Buku 2021. Hal tersebut sudah mendapat restu dari pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar Kamis (14/7). Asal tahu saja, kinerja Bank Nobu di tahun 2021 cukup baik. Di mana, perbankan etrsebut mencetak laba bersih sebesar Rp 64,18 miliar. "Disisihkan sebesar Rp 5 miliar sebagai dana cadangan. Sisanya akan dibukukan sebagai laba ditahan untuk memperkuat modal Perseroan,” tulis Manajemen Bank Nobu dalam pengumuman ringkasan risalah RUPST pada Senin (18/7).
RUPST yang digelar pekan lalu itu dihadiri oleh pemegang saham yang mewakili sejumlah 3,28 miliar saham. Setara dengan 71,42% dari 4,60 miliar saham yang merupakan seluruh saham yang telah dikeluarkan Perseroan sampai dengan tanggal 21 Juni 2022 dan yang memiliki hak suara yang sah.
Baca Juga: Bank Nobu Optimistis Kredit Capai Rp 13,5 Triliun di Akhir 2022 Asal tahu saja, bank milik Lippo Group ini masih tetap mempertahankan target kredit sebesar Rp 13,5 triliun sampai akhir tahun atau tumbuh 37% dari akhir 2021 yang tercatat sebesar Rp 9,81 triliun. Per Mei 2021, capaian kredit Bank Nobu sebenarnya sudah mencapai Rp 10,73 triliun. Direktur Utama Bank Nobu Suhaimin Djohan menyampaikan, penyaluran kredit pada tahun ini cukup menantang namun realisasinya pada semester I masih sesuai target perseroan. "Target kredit di akhir tahun diharapkan bisa mencapai Rp 13,5 triliun. Jadi perjalanan kami masih (menambah) sekitar Rp 2 triliun lagi untuk kredit baru semester II-2022. Kami akan kaji seberapa besar pengaruh ekonomi global dan apa yang akan dilakukan pemerintah kita," kata Suhaimin baru-baru ini. Untuk mendorong pertumbuhan kredit, Bank Nobu memperkuat kolaborasi dengan partner, terutama dalam mendorong penyaluran kredit di segmen Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Terbaru, Bank Nobu berkolaborasi dengan PT SRC Indonesia Sembilan (SRCIS), anak perusahaan PT HM Sampoerna Tbk (HMSP), untuk penyaluran kredit modal kerja dengan fasilitas KUR secara digital bagi toko-toko kelontong yang bernaung di bawah jaringan SRCIS.
Suhaimin bilang, pihaknya menyediakan produk dan layanan yang sesuai dengan kebutuhan UMKM, salah satunya dalam hal permodalan yaitu KUR. Menurutnya, kerjasama yang dilakukan itu akan membuka kesempatan yang lebih luas bagi para pemilik toko-toko kelontong di bawah naungan SRC untuk mengembangkan usahanya melalui dukungan permodalan dengan suku bunga yang sangat ringan. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari