KONTAN.CO.ID - Sejumlah multifinance terus melanjutkan pencarian mitra strategis. Ambil contoh, PT Bentara Sinergies Multifinance (Bess Finance) dan PT Andalan Finance. Mereka berharap dengan mitra baru akan memperkuat bisnis perusahaan. Direktur Utama Bess Finance Anta Winarta mengklaim sejumlah investor asal Eropa tertarik menjadi investor. Meski belum mengungkap jati diri si investor, tapi calon investor itu telah berpengalaman di sektor pembiayaan. Targetnya kesepakatan dengan investor sudah bisa dituntaskan awal tahun depan. Bess Finance telah tiga kali mengadakan pertemuan, dan telah dilakukan pembicaraan lebih lanjut.
Hadirnya investor asing diyakini dapat berdampak positif bagi perusahaan. Baik secara reputasi dan dari pendanaan yang lebih murah. Selama ini Bess Finance mengandalkan pinjaman perbankan dalam negeri. Sementara penerbitan surat utang masih dalam penjajakan. Masuknya investor baru otomatis akan menunda rencana menjadi perusahaan terbuka. Kemungkinan IPO Bess Finance bisa terlaksana pertengahan tahun 2018. Portofolio pembiayaan Bess Finance fokus pada kendaraan bekas dengan kontribusi pembiayaan motor bekas sebesar mencapai 60%-65%, lalu mobil bekas 30%. Sisanya, pembiayaan modal kerja untuk usaha mikro kecil menengah (UMKM) serta pembiayaan umrah dan investasi. Sampai akhir tahun, Bess Finance menargetkan pembiayaan Rp 2 triliun. Per Juli 2017, perusahaan ini telah mengantongi pembiayaan Rp 900 miliar atau tumbuh 50% secara
year on year (yoy). Sementara Andalan Finance Indonesia masih dalam proses pencarian mitra strategis. Komisaris Utama Andalan Finance Sebastianus H. Budi mengatakan, pihaknya masih mencari investor strategis baik dari dalam negeri atau luar negeri untuk mengembangkan bisnis perusahaan. Kemungkinan tahun 2018 akan berkembang menjadi pinjaman untuk pembiayaan mezanin (
Mezzanine fund) atau
surbordinated loan sebelum mereka masuk secara resmi menjadi investor Andalan, kata Sebastianus. Alasan Andalan Finance mencari mitra strategis untuk mempercepat pertumbuhan bisnis karena pertumbuhan bisnis multifinance ditentukan dari
debt equity rasio atau perbandingan antara utang dan modal sendiri. Dengan begitu, investor akan meningkatkan permodalan Andalan Finance. Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) menyambut baik rencana anggotanya mencari mitra strategis. Khususnya bagi anggotanya yang belum memenuhi ketentuan permodalan.
Ketua Pengawas APPI Wiwie Kurnia menyebut kelebihan memiliki mitra strategis lokal maupun asing. Investor dalam negeri memahami kondisi pasarnya. "Jika investor asing lebih banyak pengalaman di berbagai negara dengan situasi yang berbeda sehingga bisa dikatakan ahli di bidangnya, imbuh Wiwie pada akhir pekan lalu. Cara lain bagi multifinance untuk memenuhi modal adalah dengan meminta tambahan modal dari pemegang saham eksisting. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Dessy Rosalina