Jakarta. Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tengah menggodok pembentukan
grouping BUMN karya untuk memperbesar pasar. Pontas Tambunan, Deputi Bidang Usaha Konstruksi, Sarana dan Prasarana Perhubungan Kementerian BUMN mengatakan, grouping BUMN karya bukan
holding. Grouping akan berlangsung di setiap sektor.
“Nanti akan ada
grouping bidang EPC, jalan tol, dan properti,” kata Pontas, kepada KONTAN, Jumat (29/1). Misalnya,
grouping jalan tol terdiri dari PT Waskita Karya Tbk, PT Adhi Karya Tbk, PT Indra Karya dan PT Jasa Marga. Nah, pemimpin dari
grouping sektor ini adalah Waskita Karya sebagai BUMN karya terbesar. Kemudian,
grouping EPC akan terdiri dari PT Adhi Karya Tbk, PT Wijaya Karya Tbk, PT Pembangunan Perumahan Tbk dan PT Hutama Karya. Pontas menambahkan, anggota
grouping ini dapat berubah posisi ketika mereka tidak mencapai target rencana kerja grup yang ditelah ditetapkan oleh BUMN. Harapannya, pembentukan
grouping BUMN karya ini akan meningkatkan pangsa pasar konstruksi di dalam negeri. Pasalnya, BUMN karya baru menguasai pasar konstruksi sebesar 8% atau Rp 53 triliun terhadap Rp 665 triliun nilai kontruksi di dalam negeri.
“Kami menargetkan BUMN karya dapat menguasai pangsa pasar di atas 10% di tahun ini,” tambahnya. Kedepan, Kementerian BUMN tidak menutup kemungkinan untuk menjalankan aksi korporasi seperti akuisisi antar BUMN karya jika mereka sukses menjalankan
grouping ini. Nah, rencana akuisisi ini akan memperbesar bisnis BUMN karya yang kemudian dapat menyaingin perusahaan karya di negeri tetangga. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Adi Wikanto