Perkuat Pendalaman Pasar Uang, BI Luncurkan Instrumen Sekuritas Rupiah Bank Indonesia



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Bank Indonesia (BI) meluncurkan instrumen operasi moneter baru untuk memperkuat upaya pendalaman pasar uang. 

Gubernur BI Perry Warjiyo mengungkapkan, instrumen baru tersebut adalah Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) yang rencana diimplementasikan pada 15 September 2023. 

"Instrumen baru kami adalah operasi moneter yang pro market. Sekaligus untuk memperdalam pasar keuangan sehingga memutar likuiditas di pasar keuangan," terang Perry dalam konferensi pers, Rabu (24/8). 


Baca Juga: BI Kembali Menahan Suku Bunga Acuan di Level 5,75%

Terlebih, Perry bilang masih ada ketidakpastian yang tinggi di pasar keuangan global. Salah satunya, datang dari arah kebijakan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed). 

Ini mendorong penguatan dolar AS terhadap mata uang negara lain, termasuk Indonesia. Sehingga, perlu upaya ekstra untuk memperkuat otot rupiah. 

Pada tahap awal, SRBI akan diterbitkan pada tenor 6 bulan, 9 bulan, dan 12 bulan, dengan jadwal dan hasil lelang yang akan diumumkan dalam situs BI. 

Penerbitan SRBI dilakukan lewat lelang dengan bank umum yang menjadi peserta operasi pasar terbuka (OPT) konvensional dan SRBI dapat dipindah tangankan atau ditransaksikan di pasar sekunder. 

Baca Juga: Digandrungi Milenial, BI Lihat Pergeseran Sumber Pertumbuhan Ekonomi ke Sektor Jasa

Pada pasar perdana, SRBI hanya dapat dibeli oleh bank umum yang menjadi peserta OPT konvensional baik secara langsung atau melalui lembaga perantara. 

Selanjutnya di pasar sekunder, SRBI bisa dipindahtangankan dan dimiliki oleh non bank atau dimiliki baik itu penduduk maupun asing. 

"Nah, ada asing yang masuk ini kemudian bisa memperdalam pasar valuta asing dan bisa mendukung stabilisasi nilai tukar rupiah," tandasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli