KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengungkapkan keinginannya untuk melakukan konsolidasi tiga perusahaan BUMN energi yakni PT PLN (Persero), PT Pertamina, dan Star Energy. Hal ini sebagai upaya untuk mendorong investasi pada sektor Energi Baru Terbarukan (EBT). Dalam acara
Special Event Road to G20 by Himpuni di IPB International Convention Center Bogor, Jawa Barat, Selasa (25/10/2022), Erick mengatakan menggabungkan tiga perusahaan tersebut dalam rangka mendukung pendanaan untuk proyek EBT.
Baca Juga: Menteri BUMN: Mantan Koruptor Dilarang Jadi Direksi Perusahaan Pelat Merah “Kita punya tiga perusahaan yang sudah melakukan geotermal, seperti Pertamina, PLN, dan Star Energy di bawah Kementerian Keuangan. Saya ingin tiga perusahaan ini merger menjadi satu kesatuan,” kata Erick. Erick mengungkapkan, saat ini Pertamina melalui Pertamina Geotermal Energy (PGE) lebih dulu menghimpun pendanaan melalui mekanisme penawaran umum perdana saham atau
initial public offering (IPO). “Step awal sudah kita lakukan dengan PGE, supaya kita bisa kembali mendapat akses dana untuk berkembang, salah satu pilihannya adalah Go Public, agar tidak membebani keuangan negara terus menerus,” lanjutnya.
Baca Juga: Kereta Cepat Jakarta-Bandung Meluncur Juni 2023, Harga Tiket Rp 150.000-Rp 350.000 Erick mengatakan, alasan PGE menjadi yang pertama di sektor energi yang memulai IPO adalah karena keuangan yang baik, sementara itu PLN akan menyusul sembari memperbaiki kinerja keuangannya. “PLN di belakang, dan Pertamina maju duluan, karena (kinerja keuangannya) sehat,” jelas Erick. Erick mengungkapkan, skema penghimpunan dana juga akan dilakukan juga pada perusahaan BUMN energi yang menggarap proyek EBT. Pihaknya juga mendorong pengembangan pembangkit-pembangkit EBT dari energi surya, angin, hingga hidro.
Baca Juga: Meski Pandemi Mulai Terkendali, Kebutuhan Vaksin Masih Sangat Tinggi Mantan Presiden Inter Milan ini mengatakan, potensi geotermal atau panas bumi di Indonesia merupakan yang terbesar di dunia, yakni mencapai sekitar 24 gigawatt (GW).
Sayangnya potensi tersebut belum terserap secara optimal. “Kita mendorong yang namanya investasi
renewable energy, dan kita melihat potensi geotermal di Indonesia sangat besar sekali, sementara hingg hari ini kita baru men-
develop sekitar 2,1 GW,” lanjut dia. Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "
Erick Thohir Ingin Pertamina, PLN, dan Star Energy Merger", Penulis : Kiki Safitri Editor : Yoga Sukmana Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli