Perkuat Produksi dan Bisnis Hilir, SKBFood Tambah Dua Lini Bisnis Tahun Ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sari Kreasi Boga Tbk (RAFI) atau juga dikenal dengan nama SKBFood semakin memperkuat bisnis rantai pasok makanan serta sektor produksi dan hilirisasi pada tahun 2023. 

Setelah mengakuisisi PT Lazizaa Rahmat Semesta (LRS) dan mendirikan joint venture pabrik beras premium di Madiun, perusahaan pemilik jaringan waralaba Kebab Turki Babarafi ini memasuki sektor produksi makanan dan melakukan ekspansi ke luar negeri.

Sesuai hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) tahun buku 2022 yang digelar pada Rabu (28/6), SKBFood akan menambah dua kegiatan usaha, yakni industri produk roti dan kue, serta industri makanan dan masakan olahan.


Direktur Utama SKBFood, Eko Pujianto mengatakan, memasuki sektor produksi dan memperkuat bisnis di hilir merupakan inisiatif perusahaan untuk meningkatkan nilai tambah bagi perusahaan dan pemegang saham. "Hal ini kami lakukan setelah sebelumnya SKBFood lebih ekspansif dalam memperkuat bisnis di hulu melalui usaha rantai pasok bahan baku makanan dan minuman," kata dia dalam keterangan resminya, Kamis (29/6).

Kegiatan di sektor produksi dan hilirisasi lainnya akan semakin mempertebal marjin atau keuntungan perusahaan. 

Kontribusi usaha rantai pasok bahan baku makanan dan minuman terhadap pendapatan SKBFood saat ini mencapai sebesar 80%. Sisanya berasal dari kontribus resto dan bisnis waralaba, termasuk di dalamnya Kebab Turki Babarafi.

Eko menambahkan, penguatan sektor hilir bertujuan untuk menjaga porsi kontribusi 20% tersebut terhadap pendapatan. Selain itu, juga untuk meningkatkan diversifikasi produk sehingga dengan cara ini Perseroan tetap menjaga kreatifitas di industri.

Di bisnis hilir, SKBFood menjalankan pola kombinasi mulai dari membangun bisnis secara organik sampai dengan kolaborasi.

Khusus untuk kolaborasi, SKBFood akan tetap melibatkan UMKM bidang kuliner yang namanya sudah mulai dikenal dan memiliki pasar yang kuat.

”Ada beberapa brand yang akan kolaborasi. Salah satunya Sate RSPP (Rumah Sakit Pusat Pertamina). Di sekitar Jakarta Selatan dan mungkin se-Jabodetabek, nama Sate RSPP sudah cukup dikenal. Kemudian ada Nasi Kulit Surga dan Nasi Kebuli Kairo,” tutur Eko.

SKBFood juga akan memperkuat bisnisnya di mancanegara. Perusahaan akan menyasar negara-negara terutama di Asia Tenggara, Asia Tengah, dan negara di kawasan Timur Tengah.

Malaysia dan Azerbaijan dipastikan menjadi tujuan awal ekspansi terbaru SKBFood. Di dua negara itu, perusahaan akan menjalankan usaha hulu yaitu supply bahan baku makanan dan pengelolaan restoran bermerek (resto brand). 

Saat ini, SKBFood sedang melakukan penjajakan ke sejumlah negara lainnya untuk bisnis yang difokuskan pada pengolahan raw material berupa operasional resto dan supply food.

SKBFood juga tidak menutup kemungkinan untuk memasuki negara di kawasan lainnya yang akan dilakukan secara organik maupun anorganik melalui akuisisi dan kolaborasi. ”Perusahaan juga akan melakukan ekspor beras organik dan gula,” ujar Eko.

Selain penambahan dua bidang usaha baru (KBLI) di sektor produksi dan bisnis hilir, RUPST perubahan susunan komisaris.  Rapat menyetujui berakhirnya masa jabatan Olivia Adriani sebagai Komisaris Independen dan mengangkat Wijanarko untuk menggantikannya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dina Hutauruk