KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Sebagai upaya untuk memperkuat struktur pendanaan, PT Bank KB Bukopin Tbk (
BBKP) atau KB Bank berencana menerbitkan Surat Utang Senior Unsecured Notes dengan nilai maksimal sebesar US$ 300 juta. Wakil Direktur Utama KB Bank, Robby Mondong menyampaikan, surat utang atau obligasi ini sekaligus menjadi strategi KB Bank dalam melakukan diversifikasi sumber pendanaan jangka panjang yang secara bertahap mengurangi ketergantungan atas pinjaman luar negeri jangka pendek. Penerbitan obligasi ini akan dicatatkan pada Singapore Stock Exchange (SGX-ST) dan tunduk pada ketentuan Regulation S (Reg S) berdasarkan the US Securities Act of 1993.
“Seiring dengan terus membaiknya kinerja usaha KB Bank, penerbitan obligasi global ini menunjukkan kemandirian KB Bank dalam memperkuat struktur pendanaannya, sekaligus menjadi langkah awal bagi KB Bank untuk masuk ke kancah pasar modal internasional," ungkap Robby dalam rilis resminya, Senin (14/10). Baca Juga:
KB Bank dan Perusahaan Afiliasi KBFG Berikan Makanan Sehat untuk Masyarakat Meskipun rencana penawaran obligasi ini bukan merupakan penawaran umum di Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang No.8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal yang telah diubah dengan Undang-Undang No.4 Tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan, serta peraturan pelaksanaannya, KB Bank tetap akan tunduk dan patuh terhadap ketentuan Peraturan OJK No. 17/POJK.04/2020 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha. Penerbitan global bond ini juga akan tunduk dan patuh terhadap Peraturan OJK No. 42/POJK.04/2020 tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu, apabila nilai penerbitan obligasi dan transaksi merupakan transaksi material dan transaksi afiliasi. Sejalan dengan transformasi yang dilakukan oleh KB Bank sejak tahun 2021 pasca menjadi bagian dari institusi keuangan terbesar asal Korea Selatan; KB Financial Group atau KBFG, KB Bank telah merasakan sejumlah perbaikan, baik dari sisi fundamental seperti kualitas aset hingga pertumbuhan kredit baru. Hingga semester I tahun 2024, KB Bank telah mencatatkan pertumbuhan kredit baru
double digit secara
year-on-year. Pertumbuhan kredit baru ini mampu mendorong pertumbuhan pendapatan bunga bersih atau
net interest income KB Bank sebesar 106,43%. Di sisi lain, KB Bank juga terus memperbaiki kualitas asetnya yang antara lain ditunjukkan dengan penurunan rasio kredit kurang berkualitas atau
Loan at Risk (LAR) menjadi 26,86% dari 44,95% pada periode yang sama tahun sebelumnya.
“Penerbitan obligasi global ini juga memberikan ruang ekspansi bisnis bagi KB Bank, khususnya untuk pembiayaan berbasis USD. Salah satu keunggulan kompetitif KB Bank adalah Korean Link Business yang merupakan keunikan tersendiri dalam melakukan penetrasi pasar baik untuk segmen korporasi, ritel, maupun UMKM,” pungkas Robby. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari